Salah satu spanduk penolakan terhadap keberadaan PT TPL di Balige |
BALIGE | Ada
pemandangan tak biasa berlangsung di
seputaran Kota Balige dalam beberapa hari terakhir. Sejumlah spanduk
bertuliskan "Tutup Toba Pulp Lestari (TPL) Dari Aliansi Perjuangan
Masyarakt Toba" terpampang di beberapa titik di seputaran Ibukota Kabupaten
Toba Samosir tersbut.
Pantauan wartawan pada Sabtu (31/08/2019) spanduk tersebut
ada di jembatan, di depan toko di seputaran Kota Balige dan gapura awal gerbang
masuk kota ini. Sedikitnya tercatat ada 3 buah spanduk yang terpampang.
Menanggapi hal itu,
Ketua Aliansi Perjuangan Masyrakat Toba (APMT) Kab. Toba Samosir,
Fernando Napitupulu menyatakan spanduk bentuk aspirasi dari warga. Mereka menyatakan
menolak berdirinya perusahaan tersebut pengelola bubur kertas yang biasa disebut
pulp itu.
"Lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Seperti
limbah perusahaan B3 yang sangat berbahaya bagi warga sekitar perusahaan,
tenaga kerja lokal yang tidak diberdayakan, pengusaha lokal yang kurang
diberdayakan apalagi sekarang Bapak Presiden Jokowidodo telah menetapkan Danau
Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata kelas dunia, dan masih banyak lagi
kekurangan dari pihak perusahaan (TPL)," ujar dia saat ditemui, Sabtu (31/8/2019).
Ketika Metro Online melakukan konfirmasi terkait
keberadaan beberapa spanduk tersebut kepada Humas PT TPL, Norma Hutajulu, mengaku
belum mengetahuinya. (TB-2)