Cuaca Buruk, Nelayan Pantai Labu Enggan Melaut

Sebarkan:
Nelayan enggan melaut


PANTAI LABU | Cuaca buruk, ombak besar disertai angin kencang dalam sepekan terakhir melanda kawasan Selat Malaka dan Pesisir Pantai Labu, Deliserdang, Sumatera Utara. Hal ini berdampak pada aktivitas para nelayan pesisir terutama nelayan tradisional yang memiliki sampan sampan kecil.

Ratusan nelayan tradisional bersam[an kecil takut melaut mencari ikan ke tengah karena ombak besar dan angin kencang. Untuk sekedarnya mereka hanya mencari ikan seadanya di dekat dekat pantai saja. Namun banyak juga dari para nelayan memilih bekerja lain seperti menjadi buruh bangunan, narik becak, berdagang dan apa saja asal bisa mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka.

Syahbudin, nelayan Desa Rantau Panjang Kecamatan Pantai Labu, Sabtu (06/04/2019) pagi mengatakan, mereka tidak berani melaut karena cuaca buruk. Kalau hanya berharap dari mencari ikan di pinggir pantai, tidak akan dapat mencukupi kebutuhan keluarganya dan iapun terpaksa memilih berkerja serabutan lain.

“Kalau mengharapkan mencari ikan di tepi pantai saat ini sudah sulit. Di pinggir pantai tidak ada lagi ikannya yang bisa dijual dan jumlahnya juga sangat sedikit. Kami biasa cari ikan sampai ke tengah dekat Pulau Berhala atau di Perairan Aceh. Kalau di pinggir sudah payah dapat ikan. Karena kapal pukat dari Belawan dan Batu Bara itu banyak besar besar dan alat tangkap mereka juga sudah jauh lebih moderen dari pada kami nelayan tradisional yang mengandalkan alat tangkap tradisional seperti jaring kecil dan pancing,” pungkasnya.

Awaludin, anggota komunitas nelayan tradisonal pantai labu juga menyebutkan kalau dampak dari cuaca buruk merupakan hal yang kerap melanda perekonomian para nelayan yang selalu dirasakan. Faktor keselamatan menjadi prioritas utama. Ombak besar dan angin kencang memiliki resiko celaka yang cukup tinggi bisa tetap dipaksakan oleh nelayan. “Dari pada nyawa melayang dan keluarga semakin susah, mending mencari kerjaan lain menunggu cuaca membaik,” ucapnya.

Sementara itu dengan cuaca buruk dan nelayan enggan melaut, juga berdampak pada penjualan ikan di pasaran. Di Lubuk Pakam harga ikan laut meroket dan rata rata naik hingga 5 ribu hingga 10 ribuan perkilo.

Semisal harga ikan gembung kuring dari 35 ribu perkilo menjadi 40 sampai 43 ribu perkilo, gembung bisa dari 27 ribu perkilo naik menjadi 38 ribu perkilo gram, dencis dari 30 ribuan perkilo naik menjadi 36 ribu perkilo, begitu juga dengan komuditas laut seperti udang, kepiting dan cumi cumi semua kini hargannya cukup mahal dari biasanya. (wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini