Korban Hidup Tragedi Maut Pemandian Air Panas: Aku Sempat Lari, Kawan-kawanku Itu Masih Tidur

Sebarkan:
Para korban di rumah sakit
KARO|Ratusan pengunjung baik keluarga korban dan kerabat memadati RS Amanda Berastagi Minggu ( 02/12/2018 ) mulai dari pagi hari sampai saat ini pukul 14.00 WIB.

Suasasana memilukan dengan suara tangisan histeris para keluarga korban terus terdengar memecah keheningan Rumah Sakit tersebut.

Keluarga korban terus berdatangan dan menangis histeris sejadi jadinya, setelah mengetahui dan melihat keluarga mereka yang ikut dalam insiden longsor di Permandian Daun Paris Desa Semangat Gunung Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo pagi tadi.

Orang tua korban meninggal, sampai saat ini tidak percaya dan terus menangis. Salah satunya orang tua dari Kerin Julanaita br Bangun ( korban meninggal ).  "Semalam pun masih bicara kita nakku, banyak kali uang ini kam kasih mamak kam bilang nakku," teriaknya sambil terus mengeluarkan air mata di hadapan jenazah anaknya.

Salah satu keluarga dekat korban yang sempat ditanyai  M br Bangun menceritakan perasaan nya saat keluarga dekatnya terkena musibah. "Aku seperti mimpi, baru kali inilah aku tidak beribadah ke Gereja, aku pikir masih jam 06.00 WIB, saat aku terbangun mau ke gereja rupanya pas aku lihat jam sudah menunjukkan pukul  10.00 WIB. Dan tak lama berselang aku dapat kabar bahwa si Kerin kecelakaan karena mobilnya terbalik, rupanya ini yang terjadi," katanya sambil menangis.

Sementara pengakuan salah satu Korban luka yang saat ini dirawat, yang ikut dalam insiden tersebut yakni Jeannatta (18) Warga Jalan Samura Gg Candrawasih menuturkan  " mulai pukul 03.00 WIB subuh,  hari hujan dan ada terdengar seperti suara - suara begitu sehingga kami enggak bisa tidur nyenyak.  Dan pada pukul 05.00 WIB, kami berempat dengan temanku sudah terbangun tapi hujan terus turun, kira kira pukul 5.30 WIB terdengar suara seperti gemuruh kami pun sempat lari tapi teman temanku yang belum terbangun tadi sudah tertimbun," ucapnya yang masih dalam keadaan trauma.

Jeanata menambahkan, sebenarnya kami di sana dalam rangka malam keakraban IMKA ( Ikatan Mahasiswa Karo) untuk Menjalin keakrapan sesama Mahasiswa Karo tambahya.

Dalam amatan wartawan lagi,  ada lagi seorang yang selamat dalam kejadian tersebut, menangis histeris saat melihat salah seorang orangtua korban meninggal,  sambil memeluk orang tua korban yang meninggal,  " lanai terselamatkenku anak ndu ndai mami,  lanai terselamat kenku anak ndu ndai mami" teriaknya, setelah itu lelaki tersebut pun langsung pucat tidak bisa bicara lagi akibat trauma.

Baca Juga: Longsor Maut di Pemandian Daun Paris

              Ketujuh Korban yang meninggal yang berada di Rumah Sakit Umum Amanda Berastagi yakni :1. Sartika Theresia Br Perangin – angin alamt Desa Merdeka kecamatan Merdeka.

2. Emiya Elisa Gita Br Tarigan, (22) warga Sukamakmur,

3. Monesi Aruan Br Hia,( 20 ) warga Siso Ba hoo Kecamatan Mandehe kabupaten Nias Barat.

4. Enjelina Br Ginting, (22) warga Penerbangan Padang Bulan Medan.

5. Kerin Julanaita Br Bangun, warga Jl.Samura Kabanjahe.

6. Sindi Br Simamora ,

7. Elisa Sari Br Ginting.

    Kini mulai dijemput satu persatu oleh keluarganya, walau tangisan terus mewarnai rumah sakit tersebut.(ms.keloko)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini