Kiri ke kanan: DF diinterogasi petugas. Korban ketika ditemukan. Foto korban semasa hidup. |
Sejauh ini penyidik belum bisa memastikan motif dan
pelakunya. Pasalnya, tim gabungan Polres Deliserdang dan Polsek Tanjung Morawa
masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, Rabu (26/9/2018).
Namun setidaknya, polisi sudah mengamankan 3 orang pria
yang diduga terlibat dalam kasus itu. Hanya saja pihak Polres Deliserdang belum
berkenan membuka tabir peristiwa itu secara rinci karena masih fokus melakukan
pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara informasi lain diperoleh dari salah seorang
yang diamankan berinisial DF (14) warga Desa Lengau Seprang Kecamatan Tanjung
Morawa menyebutkan, korban adalah teman dekat B. Sedangkan B adalah teman
sekampung DF.
Menurut DF, awalnya cerita untuk mengambil harta benda
milik korban berupa perhiasan emas dan sepedamotor Honda Beat milik korban
didengarnya dari B ketika mereka sedang berada di pos ronda yang tak jauh dari
kediamannya. DF yang merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara dan masih pelajar
di salah satu SMP kawasan Tanjung Morawa itu terkejut. Dirinya pun sempat
melarang B untuk melaksanakan aksi itu. “Itu kudengar waktu kami berdua di pos
ronda. Sudah lama kali lah cerita itu bang,” kata DF.
Namun karena DF terkesan kurang setuju dengan aksi itu, B
yang masih pelajar di salah satu SMA kawasan Lubuk Pakam diduga menawarkan
kepada temannya berinisial A warga Berastagi Tanah Karo yang bekerja di tempat
pembuatan pupuk kandang di Tanjung Morawa. “Aku gak tau pasti orang itu jumpa
dimana membahasnya. Tapi aku tau si korban mati setelah mayatnya ditemukan dan
dari melihat medsos,” terang DF.
Lanjut DF lagi, keakraban pertemanan antara B dan A sudah
berjalan lama. Mereka bertiga pun disebutkan DF kerap berjumpa di pos ronda
yang tak jauh dari rumannya. “Kami tiga sering jumpa dan cerita cerita di pos
ronda. Jadi kami saling kenal. Si B pun sering bawa si korban ke pos ronda,” kata
DF. (red)