Kasek SDN 116460 Bilah Hilir Diduga Selewengkan Dana BOS

Sebarkan:
Labuhanbatu-Kepala Sekolah SD Negeri 116460 Desa Bilah, Kecamatan Bilah Hilir , Kabupaten Labuhanbatu berinisial E Purba diduga telah melakukan penyimpangan anggaran dana bos di  triwulan ke I - IV tahun 2017.

Dugaan kuat adanya penyimpangan anggaran dana bos di tahun 2017, adanya bukti - bukti anggaran yang dibelanjakannya atau digunakan, tertuang dalam surat pertanggungjawaban (SPJ) di tahun 2017 itu tidak sinkron dengan realisasi di lapangan.

Saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (1/82018) dan ditanyakan soal penggunaan anggaran 11 komponen dana bos,  E Purba mengaku tidak ada masalah.

Namun ketika ditanya berapa orang pegawai honorer di sekolah itu, dan besaran honornya yang mereka terima, E Purba malah berkelit dengan mengatakan bahwasannya dalam hal itu ia sudah diperiksa Bawaskab dan Inspektorat.

"Kenapa rupanya Pak ?.Saya sudah diperiksa Bawaskab dan Inspektorat, tidak ada masalah kok dalam penggunaan dana bos di sekolah ini," ujar E Purba

Ditanya, kapan dan dimana dirinya diperiksa oleh Bawaskab dan Inspektorat, E Purba tidak  menjawab.

Ditanya berapa besaran gaji pegawai honornya  dan mengapa nominal yang dikeluarkan tidak sama pertriwulannya, lagi - lagi E Purba hanya terdiam.

Lebih mirisnya, E Purba mengaku di sekolah itu belum memiliki perpustakaan, tetapi biaya belanja pengembangan perpustakaan cukup besar.

Dalam kaitan itu E Purba menyebutkan, dana yang diperuntukkan pengembangan perpustakaan  untuk belanja buku K13 dan buku pelajaran lainnya.

Ditanya tentang surat orderan pemesanan buku, awalnya EP mengaku belanja buku dan belanja sekolah lainnya ia order.
Tetapi,ketika ditanya apa benar dirinya ada mengorder buku pramuka untuk siswa kelas 2 SD, juga mengorder buku lainnya selain buku K13, mengorder sampul raport, mistar dan papan baliho, E Purba mengaku hanya buku K13 saja yang diorder.

E Purba juga tak bisa menunjukkan bukti adanya surat orderan kepada CV atau percetakan yang memasok semua barang - barang ke sekolahannya.

Ditanya kembali siapa pemasok barang - barang itu, E Purba mengatakan pemasoknya berinisial Is, semua barang tersebut datang dari Rantauprapat dan diantarkan ke kantor KUPT Bilah Hilir.

Selanjutnya para kepala sekolah diminta mengambil barang - barang itu dan membayarnya ketika dana bos cair.
"Ya KUPT memerintahkan kepada kami agar mengambil buku - buku yang datang dari rantau itu," terangnya.

Selain itu, diduga kuat adanya anggaran belanja yang lainnya di Mark up  dibeberapa item dalam 11 komponen dana bos tersebut.

E Purba juga tidak bisa memberikan keterangan yang valid, bahkan malah terkesan berbelit saat ditanya penggunaan anggaran pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah dan anggaran kegiatan ekstrakurikuler.

Biaya ekstrakurikuler yang digunakan cukup besar namun  tidak relevan di lapangan. sebab kegiatan ekstrakurikuler di sekolah itu hanya latihan nasyid dan pramuka yang tidak terlalu dominan.

Sementara, Kepala Unit Pelayanan Teknis Dinas Pendidikan Kecamatan Bilah Hilir, M.Said  saat ditemui di kantornya guna diminta tanggapannya tidak ada di tempat. (Tim)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini