BELAWAN - Wali Kota Medan, H.T Dzulmi Eldin didampinginWakil Wali Kota Medan, Ir Akhyar Nasution bersama rombongan, mengunjungi tanggul jebol di Perumahan Nelayan Indah, Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (13/8).
Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Pemko Medan mengecek kondisi tanggul jebol yang mengakibatkan genangan air pasang membanjiri ribuan rumah nelayan.
Wali Kota Medan, H T Dzulmi Edin mengatakan, pihaknya akan melakukan penanganan dini untuk mengatasi tanggul yang jebol, langkah yang akan dilakukan dengan menutup sementara tanggul jebol.
"Nanti, kalau sudah kita tutup, setelah air surut, maka tanggul itu akan kita timbun lebih tinggi agar air tidak lagi bisa melewati tanggul itu," kata Dzulmi Edin.
Ditanya soal program pembangunan tanggul secara permanen, Dzulmi Edin mengaku sudah ada program dari pusat, untuk desai pembangunan tanggulnya sudah dilakukan, jadi, masih menunggu keputusan dari pusat.
"Jadi, kita masih menunggu proses anggaran pembangunan tanggul itu, jadi kita tunggu, mudah - mudahan segera terealisasi," kata Dzulmi Edin didampingin Akhyar Nasution.
Disinggung, penyebab tingginya volume air pasang atau rob akibat penimbunan daerah resapan air di Belawan, orang nomor di Pemko Medan ini mengaku tidak ada kaitannya.
"Banjir rob di sini dan di Belawan tidak ada kaitannya dari penimbunan lahan resapan air. Ini murni akibat meningginya volume air laut saat pasang dan benteng yang ada tidak mampu menahan air tersebut," jelas Dzulmi Edin didampingi Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane.
Berdasarkan informasi diperoleh di lapangan, tanggul jebol selebar 8 meter, sehingga ribuan rumah yang umumnya dihuni kalangan nelayan digenangi air pasang. (mu-1)
Dalam kunjungannya, orang nomor satu di Pemko Medan mengecek kondisi tanggul jebol yang mengakibatkan genangan air pasang membanjiri ribuan rumah nelayan.
Wali Kota Medan, H T Dzulmi Edin mengatakan, pihaknya akan melakukan penanganan dini untuk mengatasi tanggul yang jebol, langkah yang akan dilakukan dengan menutup sementara tanggul jebol.
"Nanti, kalau sudah kita tutup, setelah air surut, maka tanggul itu akan kita timbun lebih tinggi agar air tidak lagi bisa melewati tanggul itu," kata Dzulmi Edin.
Ditanya soal program pembangunan tanggul secara permanen, Dzulmi Edin mengaku sudah ada program dari pusat, untuk desai pembangunan tanggulnya sudah dilakukan, jadi, masih menunggu keputusan dari pusat.
"Jadi, kita masih menunggu proses anggaran pembangunan tanggul itu, jadi kita tunggu, mudah - mudahan segera terealisasi," kata Dzulmi Edin didampingin Akhyar Nasution.
Disinggung, penyebab tingginya volume air pasang atau rob akibat penimbunan daerah resapan air di Belawan, orang nomor di Pemko Medan ini mengaku tidak ada kaitannya.
"Banjir rob di sini dan di Belawan tidak ada kaitannya dari penimbunan lahan resapan air. Ini murni akibat meningginya volume air laut saat pasang dan benteng yang ada tidak mampu menahan air tersebut," jelas Dzulmi Edin didampingi Camat Medan Labuhan, Arrahman Pane.
Berdasarkan informasi diperoleh di lapangan, tanggul jebol selebar 8 meter, sehingga ribuan rumah yang umumnya dihuni kalangan nelayan digenangi air pasang. (mu-1)

