Ini Kesaksian Salah Satu Korban Selamat Tragedi KM Sinar Bangun

Sebarkan:
Suasana duka dikediaman Indah Juwita Saragi (22) Sidamanik , Jumat (22/06/2018)



Ditemui di sela-sela perawatan di Simalungun, Rabu, Jamuda (17), warga Nagori (Desa) Sibunga-bunga, Kecamatan Jorlang Hataran, dan Heri Nainggolan (23), warga Panei Tonga, Kecamatan Pane, di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, terlihat tegang saat diminta menceritakan situasi kejadian tersebut.

Jamuda spontan menggeleng-gelengkan kepala dengan mimik ketakutan dan memeluk kerabatnya, mendapat tepukan serta elusan di punggung membuatnya tenang kembali. "Kami berenam pergi berlibur ke Samosir, dan saya sendiri yang selamat," katanya.

Jamuda dan lima rekannya berada di posisi teratas kapal yang terdiri dari tiga tingkat, beserta ratusan penumpang lainnya mengarungi perairan Danau Toba dari Pelabuhan Simanindo, Kabupaten Samosir, menuju Pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, dengan kondisi cuaca hujan dan angin kencang.

Sewaktu kapal mulai oleng dan sebelum terbalik, Jamuda melompat dari kapal dan berenang menjauhi titik tenggelamnya kapal tersebut. "Kira-kira 10 menit, aku lihat kapal feri, aku berenang mengejar dan ditolong naik," katanya .

Heri Nainggolan yang mengalami luka dan sempat dirawat di Puskesmas Sipintu Angin berjarak kira-kira lima kilometer dari posko utama tim Gabungan SAR di Pelabuhan Tigaras juga melakukan upaya serupa dengan Jamuda.

Dia menyakini keselamatan dirinya atas kuasa Tuhan, namun iparnya Roi Spenser Sirait seperjalanannya belum ditemukan. Dia pun menyampaikan kekesalan kepada kru kapal yang tidak membatasi jumlah penumpang yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Simanindo ke Tigaras.

Ditaksir penumpang kapal mencapai 200-an orang dan sepeda motor milik para penumpang kira-kira 70-an unit. Kapal juga tidak memiliki jaket pelampung yang memadai, namun tidak dibagikan kepada penumpang meski diketahui cuaca tidak bersahabat.

Jenazah Sudah Dimakamkan

Jenazah korban kapal tenggelam KM Sinar Bangun yang terjadi di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, satu dari tujuh keluarga warga Kota Binjai, telah tiba dirumah duka dan kemudian dimakamkan, Kamis (21/6).

Begitu tiba di rumah duka jenazah Fahriyanti (47) warga Jalan Bendahara Kelurahan Pujidadi Kecamatan Binjai Selatan Kota Binjai, yang dibawa ambulance disambut isak tangis keluarga dan warga.

Bahkan ada beberapa warga yang jatuh pingsan karena tidak menyangka ibu dari empat orang anak ini kembali dari berwisata lebaran dalam keadaan tidak bernyawa. Jenazah Fahriyanti dibawa ke masjid dan langsung di salatkan warga selanjutnya dimakamkan dipemakaman muslim setempat.

Demikian halnya Indah Juwita Saragih mahasiswi Universitas Katolik Medan semester VII  warga Manik Saribu Sidamanik dimana jenazahnya ditemukan diperairan Danau Toba ,Rabu (20/06/2018) dan Kamis diterima keluarga setelah lebih dulu diidentifikasi di RSU Pematang Raya kemudian dikebumikan Jumat (22/06/2018) di alamat korban.(tbs-1)


Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini