Di Rumahku Djoss Dairi, Warga Harapkan Perhatian Bidang Pendidikan dan Pertanian

Sebarkan:

Pendidikan dan hasil pertanian berkualitas menjadi harapan bagi warga pada kepemimpinan pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus mendatang.

Harapan tersebut disampaikan warga Jalan Parongil Lingkungan III Bantun Kerbo, Desa Sumbul, Kecamatan Lae Parira langsung kepada Sihar dalam program Rumahku Djoss, Jumat (1/6/2018) malam.

Rumahku Djoss adalah program pasangan Djarot-Sihar, yakni program kunjungan ke rumah-rumah warga dengan mendengarkan keluh kesah warga, sehingga menjadi masukan bagi pasangan ini untuk mengaplikasikannya jika terpilih nanti.

Di rumah milik Hitler Silaban yang dijadikan Rumahku Djoss, ratusan warga yang memadati, menyampaikan keluh kesah dan harapan terhadap Paslon nomor urut dua itu.

Warga berharap, perhatian Djarot-Sihar (Djoss) di bilang pendidikan dan pertanian harus direalisasikan. Di bidang pendidikan, salah seorang warga, Pendi Sihombing, mempertanyakan kepada Sihar soal Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

"Bantuan BOS yang diterima siswa, sampai saat ini di Dairi khususnya, sampai sejauh mana diakomodir sekte pendidikan. Karena selama ini kami tidak mengetahui apakah ada syarat untuk menerima dana BOS itu. Apakah ada kerja sama dengan Pemda untuk penyalurannya," tanya Pendi.

Soal pertanian, pertanyaan dilontarkan dari warga lainnya, Nutro Sihombing. Dirinya berharap, perhatian pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup petani dan juga meningkatkan hasil pertanian lebih berkualitas.

"Warga di sini, sebagian besar adalah petani. Tentu harapan kami, adalah bagaimana agar hasil pertanian kami lebih berkualitas," ujarnya.

Menjawab hal tersebut, Sihar mengatakan, persoalan pendidikan tingkat SMA adalah wewenang pemerintah provinsi dan tingkat SD hingga SMP atau sederajat ditanggani pemerintah kab/kota setempat.

Namun, Sihar menegaskan, dirinya bersama Djarot telah menyiapkan program Kartu Sumut Pintar.

"Anak-anak harus sekolah, tidak ada lagi anak putus sekolah. Sekarang masih tinggi angka anak putus sekolah, sekitar 13 persen. Target harus selesai pendidikan 12 tahun. Harus menyelesaikan pendidikannya," tegas Sihar.

Soal pertanian, Sihar mendorong agar para petani untuk meningkatkan rasa kebersamaan. Para petani harus bergotong royong dalam meningkatkan hasil pertanian untuk menjadi lebih berkualitas.

"Petani harus satu pemikiran. Tidak lagi berbicara sebagai satu persatu tetapi berbicara atas nama bersama. Kita bisa bicara benih unggul, tapi kita harus tahu dan menjalankan mekanismenya. Dengan kebersamaan ini, hasil bisa seragam, tidak berbeda-beda," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, pria murah senyum itu juga menyebutkan, selain kedua hal tersebut, pihaknya juga menyiapkan program Kartu Sumut Sehat dan Kartu Sumut Sejahtera.

Seluruh program tersebut adalah sebagai bentuk perhatian kepada warga agar target menjadikan Sumut sejahtera dapat terwujud. (ril)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini