MEDAN - Hanya pasangan Djarot Saiful Hidayat dan Sihar
Sitorus yang menyebutkan hak-hak guru lewat visi dan misi dalam paparan pembuka
di acara debat publik ke III. Selain itu, pasangan Djoss juga akan mengakomodir
kebutuhan dan hak-hak anak anak millennial dalam berekspresi, Selasa
(19/6/2018).
Haji Djarot Saiful Hidayat mewakili pasangan nomor urut
dua tersebut memaparkan bahwa banyak hak-hak masyarakat kecil yang dirampas
investor. Karena itu pasangan Djoss akan melindungi hak-hak masyarakat kecil.
Pasangan yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan
Pembangunan (PPP) tersebut juga akan memberikan hak-hak perlindungan bagi warga
yang tertindas oleh sistem yang tidak benar. Termasuk memberikan perlindungan
hukum kepada warga yang kerap mendapat intimidasi oleh kepentingan pihak-pihak
tertentu.
Sementara Sihar Sitorus menambahkan bahwa untuk
perempuan, Djarot-Sihar berkomitmen cetak 20 ribu pelaku UKM setiap tahun.
Sihar juga mengatakan akan memenuhi hak hidup layak untuk
7 ribuan lebih guru honorer, SMA/SMK dan sekolah luar biasa, 16 ribuan perawat
dan 15 ribuan bidan.
Paparan pasangan Djoss ini menuai banyak pujian dari
sejumlah akademisi. Salah satunya Evo M Damanik, MM. Dosen yang mengabdi di
salah satu perguruan tinggi ternama di Medan mengaku dalam paparan pembuka
tersebut Djoss sudah unggul. Karena mereka mengakomodir segala persoalan di
Sumut.
Karena itu, menurut Evo warga Sumut harus dapat
melihatnya sebagai bukti bahwa pasangan Djoss yang mengakomodir penuntasan
persoalan yang ada di Sumut. "Dari paparan itulah kita bisa belajar, siapa
yang dapat memaparkan persoalan dan solusi dalam visi misi. Hanya Djoss,"
katanya.(bcl comm)