Agar Bertahan, Media Online Harus Bangun Kredibilitas

Sebarkan:
Foto bersama usai pelatihan jurnalistik oleh JOIN Sumut

Tak bisa dipungkiri, banyak media online yang mengabaikan kaidah-kaidah jurnalistik. Ditambah maraknya berita bohong (HOAX), turut menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat, khususnya kepada media yang baru lahir. Solusinya? Redaksi pengelola website harus membangun kredibilitas.

Menurut Jurnalis Senior Kota Medan, Bantors Sihombing, membangun kredibilitas sebuah media bukan hal gampang. Tetapi tidak pula menjadi hal yang terlalu berat. Sebab kunci utamanya adalah karya tulis yang sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.

“Jangan mempublikasikan kabar bohong. Media online harus meng-up-load berita yang benar-benar terjadi, yang sesuai dengan fakta sebenarnya. Ini menjadi kuncinya, sehingga secara perlahan tapi pasti, kepercayaan (trust) pembaca akan terus meningkat,” ujar jurnalis senior yang sudah malang melintang di beberapa media besar tingkat nasional dan lokal ini.

Bantors berkeyakinan, harapan media-media online pemula untuk tumbuh menjadi besar masih sangat memungkinkan. Bahkan peluangnya terbuka lebar. Tinggal lagi, bagaimana memanajemennya.

Apalagi, tambahnya, survey dan fakta membuktikan angka pengguna internet di dunia termasuk Indonesia terus meningkat pesat dari tahun ke tahun. Sedangkan media-media konvensional sudah mulai redup, bahkan sudah ikut beralih ke dunia digital.


Suami dari Besti Rohana Simbolon MSi itu juga memberi tips, bagaimana agar media online menjadi lebih menarik. “Observasi TKP. Gunakan mata, telinga, kulit, hidung untuk turut memperkaya penulisan. Untuk kecepatan informasi, silahkan menulis 5W1H. Namun untuk follow up, kita harus menggali unsur Why (Kenapa) dan How (Bagaimana) dari tiap berita,” anjurnya pada pelatihan yang disuguhkan oleh Pengurus Wilayah (PW) Jurnalis Online Indonesia (JOIN) Sumut, Jumat (23/02/2018) di Ballroom Hotel Grand Antares.(join)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini