Pesona Komoditi Kopi di Pakpak Bharat Menarik Investor

Sebarkan:


Pesona Kabupaten Pakpak Bharat dari sisi komoditi ternyata menarik perhatian Investor dari Ibukota. Secara khusus beberapa investor dari Jakarta datang menemui Bupati Pakpak Bharat, Dr. Remigo Yolando Berutu, M.Fin, MBA, bertempat di Ruang Rapat Sindeka, Kantor Bupati Pakpak Bharat, pada Selasa (23/1/2018).

Bupati Remigo yang didampingi Asisten Administrasi dan Pembangunan, Supardi Padang, SP, MM, Ka. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Sunardi, SP, Direktur PD PAL, Tigan Solin, SE, menyambut baik kehadiran Koji Takahashi dan Yohannes Chandra dari PT Varion Capital Management, Beny Lim dari PT TLH Logistics, dan Wang Mariyo dari PT Sukses Sinar Jaya.

Secara jelas Bupati menunjukkan sikap welcome-nya. “Kami di Pakpak Bharat dengan tangan terbuka menyambut kedatangan para investor ke Kabupaten ini, karena jelas mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya dari sisi perekonomian untuk meningkatkan pendapatan dan penghasilan dalam keluarga. Yakinlah, kami tidak akan mempersulit anda semua dan membuka seluas-luasnya keran kerjasama untuk investasi ini," tutur Bupati.

Konteks kerjasama dalam pertemuan ini adalah komoditi kopi yang mengarah pada kegiatan trading varietas kopi arabika. Diutarakan oleh Direktur PD PAL Tigan Solin saat ditemui di ruang kerjanya, Kompleks Perkantoran Panorama Indah Sindeka pada Rabu (24/01), bahwa dari hasil pertemuan kemarin PD PAL berencana menampung kopi dari petani dalam bentuk kopi gelondongan atau dikenal sebagai gabah basah.

"Pertemuan ini merupakan follow up dari kunjungan PD PAL ke perusahaan mereka di Desember tahun lalu. Ke depan, setelah dilakukan MoU dan kontrak, dalam waktu dekat PD PAL akan menerima bantuan mesin dari salah satu perusahaan yang nantinya kopi yang dijual sudah dalam bentuk green bean," jelas Solin.

Para investor tersebut juga menerima sample kopi dari Pakpak Bharat yang nantinya akan mereka uji coba melalui laboratorium untuk melihat kualitasnya.

Untuk target, menurut Tigan Solin bahwa di tahun 2018 sebagai tahap awal, PD PAL siap melakukan trading 6 ton greenbean/bulan, sembari menegaskan bahwa harga pembelian PD PAL ke Petani nantinya akan di atas harga pasar sehingga akan menguntungkan para petani.

“Rata-rata saat ini berdasarkan hasil penjajakan kami di kantong-kantong pertanian kopi seperti Kecamatan Siempat Rube, Sitellu Tali Urang Julu, Salak dan sekitarnya bahwa ter-cover sampai 2,5 ton perminggu, dan itu diluar masa panen yang bisa mencapai lebih dua kali lipat," terang Solin.

Menurutnya, kopi asal Pakpak Bharat memiliki cita rasa khas karena iklim dan alamnya yang berbeda dari yang lain sehingga mempengaruhi keunikan kopi Pakpak Bharat.

“Selain itu kopi Pakpak Bharat tidak lepas dari budaya kita pada suku Pakpak yang sudah melekat sejak dahulu. Terbukti dengan adanya tari-tarian bertani kopi di tengah-tengah masyarakat," ujarnya, seraya menyampaikan bahwa PD PAL juga memprogramkan dalam 3 tahun ke depan untuk mengeluarkan produk turunan kopi, dalam bentuk roasting yang siap konsumsi berupa bubuk ataupun tubruk, dan untuk itu akan menyiapkan demplot pertanian kopi di Pakpak Bharat.

Diakhir pembicaraan Tigan Solin mengutarakan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut juga menawarkan beragam produk yang akan di-trading, semisal varietas vanili. Selain itu perusahaan-perusahaan ini juga akan menawarkan kepada mitra-mitra mereka selaku buyer.

“Pertanian di Pakpak Bharat, khususnya tanaman kopi akan semakin bergairah, dan itu mencerahkan kehidupan para petani," tandasnya mengakhiri. ( Kominfo PB) 
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini