Beru Sitepu Itu Dikampaki, Lalu Suaminya Tikam Diri Hingga Tewas

Sebarkan:
Keenam anak pasutri itu masih sangat kecil dan membutuhkan kasih sayang


Peristiwa berdarah yang merenggut nyawa dan menggegerkan warga Jalan Jamin Ginting Gang Pijer Podi, tepatnya di rumah kontrakan milik Nelson Desa Sumber Mufakat Kecamatan Kabanjahe, Minggu (30/7) sekira 00.05 wib hingga Senin (31/7/2017) malam, motifnya masih misterius dan penuh teka-teki.

 Begitu juga warga setempat dan tetangga korban tidak mengetahui sama sekali apa penyebabnya sehingga Darman Ginting (45) bapak enam orang anak ini tega menganiaya istrinya, Henni Beru Sitepu alias mamak Pebi (40) dengan cara mebacokinya dengan kampak sehingga mengalami luka berat. Hingga saat ini, Henni masih dirawat intensif di RSUP H Adam Malik Medan.

Hanya saja keterangan yang dihimpun dari pihak kepolsiain, lantaran melihat keadaan istrinya terkapar berlumuran darah segar dan menduganya telah meninggal dunia, maka Darman memilih jalan pintas dan mengakhiri hidupnya. Dia menikam perutnya sendiri dengan menggunakan pisau tumbuk lada miliknya hingga menembus ulu hati.

Sementara dari penuturan beberapa warga, Senin (31/7) sekira pukul 16:00 wib di sekitar lokasi, mereka mengaku sangat iba dan kasihan terhadap keluarga itu. Terutama karena melihat anak-anak korban yang masih kecil-kecil. “Kami sangat kasian melihat keadaan keenam anaknya, apalagi masih kecil sudah tidak memiliki bapak lagi dan mamaknya masih menjalani perawatan akibat dibacoki bapaknya. Kami juga berdoa agar ibunya cepat sembuh dari lukanya,” ujar Br Ginting.

 Dwiyana Beru Ginting didampingi tetangga lainnya mengatakan, kalau kondisi Henni Beru Sitepu alias mamak Pebi sudah mulai membaik setelah dilakukan operasi dan saat ini berada di ruang ICU Rumah Sakit Adam Malik.

“Walau pun begitu,hingga saat ini belum ada keluarga dari pihak suami Henni Beru Sitepu menjenguknya ke Rumah Sakit Adam Malik,” ujarnya diamini oleh Candra Sitepu adik kandung dari Henni Beru Sitepu sambil menggendong salah satu keponakannya.

 Pada kesempatan itu juga Candra Sitepu mengakui bahwa kondisi kakanya sudah semakin membaik dan mulai dapat berbicara. “Pengakuan Henny kakak saya saat ditanya mengatakan tidak tahu kenapa suaminya nekat melukainya dengan kampak,” kata Chandra.

 Diketahui bahwa jasad Darman saat ini telah dibawa keluarganya dari RSU Kabanajahe ke Desa Lau Petundal Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi untuk dimakamkan. Dari pengakuan salah satu keluarga yang menjemput jasad Darman di Rumah Sakit Umum Kabanjahe menuturkan bahwa Marga sebenarnya Darman adalah Sitepu.


 “Mungkin karena salah jalan dan menikahi istri keduanya Henny Beru Sitepu yang semarga dengannya, maka dia gantikan marganya menjadi marga Ginting. Kami pun sudah lama tidak bertemu dengannya. Sebab selama dia jadi Supir lintas membawa truk Fuso ke Jakarta, komunikasi kami sempat terputus. Kalau belakangan ini ada ketemu, tetapi dia tidak mau bercerita tentang rumah tangganya. Istri pertamanya tinggal di Tanah Pinem dan dikaruniai empat orang anak, dan sudah besar semua. Selama dia menikahi Beru Sitepu, dia pun jarang pulang kampung. Sampai sekarang Darman ini belum menceraikan istri pertamanya yang saat ini masih tinggal di kampung,” jelasnya.(Marko)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini