[caption id="attachment_77370" align="aligncenter" width="1040"]
Komunitas KIK Siap Menjadi Pondasi Kuat Bhinneka Tunggal Ika[/caption]
Belum lama ini, di Kota Medan, Sumatera Utara telah lahir sebuah komunitas masyarakat yang menamakan dirinya Komunitas Indonesia Kompak (KIK).
KIK merupakan wadah generasi penerus bangsa yang berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama tanpa membedakan, suku, agama, ras, golongan dan jenjang sosial yang terpanggil jiwanya untuk bersatu dan bersama dalam konteks mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian ditegaskan oleh Pendiri sekaligus Pembina KIK, Muhammad Nur, SH disela-sela kegiatan silaturahmi dengan beberapa Komunitas, di Pantai Bali Lestari, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (30/4/2017) siang.
Didampingi oleh Ketua KIK Neetu Raj, Wakadiv Pemuda dan Olah raga, Budiarto Dedi dan Kadiv Keanggotaan, Andre Zheng, pria yang akrab disapa Raja ini menjelaskan, walaupun KIK belum lama terbentuk, namun sudah beberapa kegiatan kekeluargaan dan sosial yang telah mereka lakukan.
"Jika diluar sana perbedaan menjadi penghalang, dalam tubuh KIK perbedaan menjadi semangat kami untuk bersatu dan berkembang. Sesuai dengan salah satu semboyan KIK, yakni kami bukan yang terbanyak tapi kami Bhinneka Tunggal Ika. Kami siap menjadi pondasi kuat Bhinneka Tunggal Ika," ujar Muhammad Nur alias Raja.
Dalam acara silaturahmi yang dilaksanakan di Pantai Bali Lestari Serdang Bedagai tersebut dihadiri beberapa Komunitas seperti Komunitas Tenlang Medan Kia (TMK/Anak Medan Tionghoa), Satkom Sibhara KBPP-Polri dan Bankom Justice.
Ketua Tenlang Medan Kia (TMK) Asiong Lim mengaku sangat bahagia dan sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa bisa bertemu dengan keluarga baru.
"Keluarga baru ini walaupun berbeda suku dan agama namun dapat berkumpul bersama tanpa membeda-bedakan antara satu sama lainnya," kata Asiong Lim.
Acara silaturahmi yang berlangsung dengan kekeluargaan tersebut dimeriahkan beberapa permainan yang dilakukan secara bersama-sama, seperti game mencari pasangan sejati, game winning as one dan game kelompok wanita bertanding dengan kelompok pria.(sandy)
Belum lama ini, di Kota Medan, Sumatera Utara telah lahir sebuah komunitas masyarakat yang menamakan dirinya Komunitas Indonesia Kompak (KIK).
KIK merupakan wadah generasi penerus bangsa yang berjiwa sosial dan peduli terhadap sesama tanpa membedakan, suku, agama, ras, golongan dan jenjang sosial yang terpanggil jiwanya untuk bersatu dan bersama dalam konteks mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian ditegaskan oleh Pendiri sekaligus Pembina KIK, Muhammad Nur, SH disela-sela kegiatan silaturahmi dengan beberapa Komunitas, di Pantai Bali Lestari, Kabupaten Serdang Bedagai, Minggu (30/4/2017) siang.
Didampingi oleh Ketua KIK Neetu Raj, Wakadiv Pemuda dan Olah raga, Budiarto Dedi dan Kadiv Keanggotaan, Andre Zheng, pria yang akrab disapa Raja ini menjelaskan, walaupun KIK belum lama terbentuk, namun sudah beberapa kegiatan kekeluargaan dan sosial yang telah mereka lakukan.
"Jika diluar sana perbedaan menjadi penghalang, dalam tubuh KIK perbedaan menjadi semangat kami untuk bersatu dan berkembang. Sesuai dengan salah satu semboyan KIK, yakni kami bukan yang terbanyak tapi kami Bhinneka Tunggal Ika. Kami siap menjadi pondasi kuat Bhinneka Tunggal Ika," ujar Muhammad Nur alias Raja.
Dalam acara silaturahmi yang dilaksanakan di Pantai Bali Lestari Serdang Bedagai tersebut dihadiri beberapa Komunitas seperti Komunitas Tenlang Medan Kia (TMK/Anak Medan Tionghoa), Satkom Sibhara KBPP-Polri dan Bankom Justice.
Ketua Tenlang Medan Kia (TMK) Asiong Lim mengaku sangat bahagia dan sebuah kebanggaan yang sangat luar biasa bisa bertemu dengan keluarga baru.
"Keluarga baru ini walaupun berbeda suku dan agama namun dapat berkumpul bersama tanpa membeda-bedakan antara satu sama lainnya," kata Asiong Lim.
Acara silaturahmi yang berlangsung dengan kekeluargaan tersebut dimeriahkan beberapa permainan yang dilakukan secara bersama-sama, seperti game mencari pasangan sejati, game winning as one dan game kelompok wanita bertanding dengan kelompok pria.(sandy)
