[caption id="attachment_52463" align="aligncenter" width="360"]
Suasana evakuasi para korban banjir bandang air terjun dwi warna[/caption]
Upaya pencarian korban bencana banjir bandang yang terjadi di Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang masih terus dilakukan tim gabungan. Namun memasuki hari ke-4, kelima sisa korban tak kunjung berhasil ditemukan.
Ketua Basarnas Medan selaku Ketua Tim gabungan Pencarian korban banjir bandang, Zainul Thahar kepada sejumlah wartawan, Rabu (18/5) sore Jam 17.00 Wib mengatakan, memasuki hari ke-4, proses pencarian korban bencana alam banjir bandang Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang dimulai sejak Jam 08.00 Wib hingga Jam 14.00 Wib. Personil yang bekerja dibagi dalam 5 tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 30 orang (personil).
"Sampai pada etape atau tahapan pencarian hari ke-4 ini, masing-masing tim yang melakukan upaya pencarian di hilir sungai Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna, belum juga berhasil menemukan korban yang tersisa maupun tanda-tandanya. Kecuali barang-barang yang diduga milik para korban ada ditemukan, seperti dompet, tas, snack, power bank, ATM Bank BRI, peralatan kemping, Foto, STNK atas nama Fatimah Rani Nasution yang, ditemukan di lokasi Lau Mentar tak jauh dari lokasi kejadian, dan seluruh barang temuan itu sudah kita serahkan kepada pihak IC," ujar Zainul.
Mengenai strategi untuk pencarian hari ke-5, Kamis (19/5), Zainal mengaku, pihaknya akan melakukan perubahan metode. "Kami akan mengubah metode, kembali pada titik awal di daerah terjadinya longsor. Hal ini kita lakukan berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat. Makanya, besok, Kamis (19/5) penyisiran dilakukan mulai dari hilir kawasan sungai Sembahe hingga ke lokasi terjadinya musibah longsor kawasan Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun. Kita juga akan menambah peralatan seperti alat penggalian, pemotongan yakni, sekop, linggis, alat pemotong, kemudian alat untuk mengungkitnya," jelasnya.
Dikatakannya lagi, untuk personil yang diturunkan melakukan pencarian, pada hari kelima, sebanyak 150 personil. Tim yang bekerja hari ke-4 akan istirahat dan dilanjutkan dengan tim yang istirahat pada Rabu kemarin.
"Kami belum menentukan pencarian dilakukan selama berapa hari, tapi sesuai prosedur selama 7 hari. Namun, bisa juga diperpanjang jika memang ada informasi yang kita terima dari masyarakat," pungkasnya.
Ditanya soal persentase keberhasilan pencarian yang dilakukan Kamis besok, Kepala Basarnas Medan ini belum bisa memastikannya. "Kami belum bisa memastikan soal persentasinya. Karena ini masalah pergeseran air, dimana kemungkinan para korban berada di bawah sedimentasi endapan lumpur," tandas Zainul.
Ditanya soal kendala yang dihadapi pada proses pencarian hari ke-4, Zainul mengungkapkan, adanya ketebalan sedimentasi, yang kedua luas cakupan sungai yang semula lebarnya hanya 5 sampai 7 meter, saat ini menjadi 10 sampai 15 meter.
Mengenai apakah 16 jasad korban yang sudah teridentifikasi sudah dicocokkan dengan nama korban yang terdaftar, Kepala Basarnas mengaku, pihaknya akan mencocokkan dengan Tim DVI Poldasu, apakah memang cocok dengan korban yang teridentifikasi atau apakah ada yang doeble namanya.
Pihaknya juga siap melakukan upaya pencarian terhadap korban, baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar jika memang ada laporan yang masuk dari masyarakat yang mengaku keluarga mereka juga hilang dari lokasi kejadian.
"Apapun yang kami terima informasi dari masyarakat, akan kami terima dan evaluasi untuk mengecek kebenarannya. Intinya, akan tetap dilakukan pencarian, karena bisa jadi korban yang ditemukan itu namanya tidak ada terdaftar," terangnya. (R.Ginting)
Upaya pencarian korban bencana banjir bandang yang terjadi di Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang masih terus dilakukan tim gabungan. Namun memasuki hari ke-4, kelima sisa korban tak kunjung berhasil ditemukan.
Ketua Basarnas Medan selaku Ketua Tim gabungan Pencarian korban banjir bandang, Zainul Thahar kepada sejumlah wartawan, Rabu (18/5) sore Jam 17.00 Wib mengatakan, memasuki hari ke-4, proses pencarian korban bencana alam banjir bandang Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang dimulai sejak Jam 08.00 Wib hingga Jam 14.00 Wib. Personil yang bekerja dibagi dalam 5 tim, dimana masing-masing tim beranggotakan 30 orang (personil).
"Sampai pada etape atau tahapan pencarian hari ke-4 ini, masing-masing tim yang melakukan upaya pencarian di hilir sungai Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna, belum juga berhasil menemukan korban yang tersisa maupun tanda-tandanya. Kecuali barang-barang yang diduga milik para korban ada ditemukan, seperti dompet, tas, snack, power bank, ATM Bank BRI, peralatan kemping, Foto, STNK atas nama Fatimah Rani Nasution yang, ditemukan di lokasi Lau Mentar tak jauh dari lokasi kejadian, dan seluruh barang temuan itu sudah kita serahkan kepada pihak IC," ujar Zainul.
Mengenai strategi untuk pencarian hari ke-5, Kamis (19/5), Zainal mengaku, pihaknya akan melakukan perubahan metode. "Kami akan mengubah metode, kembali pada titik awal di daerah terjadinya longsor. Hal ini kita lakukan berdasarkan informasi yang diterima dari masyarakat. Makanya, besok, Kamis (19/5) penyisiran dilakukan mulai dari hilir kawasan sungai Sembahe hingga ke lokasi terjadinya musibah longsor kawasan Pemandian Alam Air Terjun Dua Warna Desa Durin Sirugun. Kita juga akan menambah peralatan seperti alat penggalian, pemotongan yakni, sekop, linggis, alat pemotong, kemudian alat untuk mengungkitnya," jelasnya.
Dikatakannya lagi, untuk personil yang diturunkan melakukan pencarian, pada hari kelima, sebanyak 150 personil. Tim yang bekerja hari ke-4 akan istirahat dan dilanjutkan dengan tim yang istirahat pada Rabu kemarin.
"Kami belum menentukan pencarian dilakukan selama berapa hari, tapi sesuai prosedur selama 7 hari. Namun, bisa juga diperpanjang jika memang ada informasi yang kita terima dari masyarakat," pungkasnya.
Ditanya soal persentase keberhasilan pencarian yang dilakukan Kamis besok, Kepala Basarnas Medan ini belum bisa memastikannya. "Kami belum bisa memastikan soal persentasinya. Karena ini masalah pergeseran air, dimana kemungkinan para korban berada di bawah sedimentasi endapan lumpur," tandas Zainul.
Ditanya soal kendala yang dihadapi pada proses pencarian hari ke-4, Zainul mengungkapkan, adanya ketebalan sedimentasi, yang kedua luas cakupan sungai yang semula lebarnya hanya 5 sampai 7 meter, saat ini menjadi 10 sampai 15 meter.
Mengenai apakah 16 jasad korban yang sudah teridentifikasi sudah dicocokkan dengan nama korban yang terdaftar, Kepala Basarnas mengaku, pihaknya akan mencocokkan dengan Tim DVI Poldasu, apakah memang cocok dengan korban yang teridentifikasi atau apakah ada yang doeble namanya.
Pihaknya juga siap melakukan upaya pencarian terhadap korban, baik yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar jika memang ada laporan yang masuk dari masyarakat yang mengaku keluarga mereka juga hilang dari lokasi kejadian.
"Apapun yang kami terima informasi dari masyarakat, akan kami terima dan evaluasi untuk mengecek kebenarannya. Intinya, akan tetap dilakukan pencarian, karena bisa jadi korban yang ditemukan itu namanya tidak ada terdaftar," terangnya. (R.Ginting)
