Ketahanan pangan yang menjadi dasar TNI untuk terlibat dalam pertanian, membuat Kodam I/BB bersama jajaran serius menyukseskan target swasembada pangan. Berbagai kegiatan telah dilakukan, baik langsung bersama petani, juga dengan pemerintah setempat.
“Seperti yang sudah kita ketahui bersama, TNI sudah MoU dengan Kementerian Pertanian untuk swasembada pangan. Perjalanan kita dengan Menteri Pertanian ke Kabupaten Padang Lawas baru-baru ini, sebagai salah satu bentuk nyata kerja,” katanya.
Kegiatan di Palas itu, kata Panglima, untuk melakukan panen raya padi Gogo di atas 300 hektar lahan. Padi ini ditanam di daratan, bisa juga di sela-sela sawit yang baru direplanting. “Dalam pertemuan itu, Menteri sekaligus memberikan bantuan bibit padi unggul. Kalau padi biasa, umumnya per hektar menghasilkan 1,8 ton. Tapi dengan bibit yang dari menteri, 1 hektar bisa panen sampai 6 sampai 8 ton,” bebernya.
Lodewyk juga memamarkan, baru-baru ini dia kedatangan kelompok petani padi dari daerah Percut, Kabupaten Deli Serdang. Mereka curhat kepada Pangdam karena selama ini cuma bisa panen satu kali dalam setahun.
“Kata mereka, masalahnya ada di ketersediaan air. Di sana sumurnya berkedalaman 12 meter baru bisa dapat air. Ini sedang kita cek kebenarannya supaya bisa kita perbaiki untuk membantu masyarakat tentunya,” sebut Pangdam.
Masih terkait dengan target swasembada pangan, Lodewyk sendiri mengharamkan cara-cara yang berpotensi merusak alam, seperti pembakaran lahan demi untuk membuka areal pertanian. Sangkin seriusnya masalah ini, sampai-sampai Lodewyk dipanggil khusus ke istana menghadap presiden.
“Sebentar lagi akan berakhir musim hujan. Sekarang saja sudah jarang hujan. Saya sudah dipanggil ke istana untuk konteks Provinsi Riau karena daerah ini yang paling sering terbakar. Tapi mudah-mudahan tahun ini jangan sampai ada yang terbakar,” harapnya.
Bencana kebakaran itu, kata Lodewyk sangat rentan terjadi jika petani membersihkan atau membuka lahan dengan cara membakar. “Ya termasuk Sumut ini. Sebab kalau dari pemaparan BMKG Pusat waktu itu, elnino pertama itu akan terjadi di Sumut ini. Jadi kita sama-sama arahkan lah masyarakat jangan membakar untuk buka lahan. Itu berbahaya. Jangan sampai itu terjadi di Sumut ini,” pintanya.(jhon)
