Warga Samosir Dukung Pemerintah Tutup Perusahaan di Danau Toba

Sebarkan:
[caption id="attachment_45947" align="aligncenter" width="464"]Keindahan dan kelestarian danau toba harus dilestarikan sejak dini Keindahan dan kelestarian danau toba harus dilestarikan sejak dini[/caption]

Warga Samosir mendukung sepenuhnya Menteri Koordinator Kemaritiman RI, Rizal Ramli meminta dua perusahaan besar di sekitar Danau Toba berhenti beroperasi.

Pasalnya sejak beroperasinya beberapa perusahaan di sekitar Danau Toba, kualitas air Danau air tawar terbesar di Asean ini terus bergeser tak layak komsumsi dan mandi.

Demikian dikatakan Ketua Pemantau Kebijakan Pemkab Samosir, Parlin Sijabat dan Ketua DPD KNPI Samosir Jolly Sulaiman Sitanggang, kepada wartawan, Minggu (10/1) di Pangururan.

Sebenarnya perusahaan raksasa di sekitar Danau Toba bukan hanya dua tetapi lebih, sebut saja PT Toba Pulp Lestari (PT TPL Tbk) perusahaan bubur kertas, PT Aqua Farm Nusantara (PT AFN) dan PT Suri Tani Pemuka Arta Lautan Mulia (ALM) yang bergerak di bidang budidaya ikan Nila, PT Alegrindo bergerak di bidang peternakan babi.

"Jadi untuk menyelamatkan kondisi perairan Danau Toba berkualitas dan menjadi objek wisata unggulan Internasional, Pemerintah harus menutup semua perusahaan yang beroperasi di sekitar Danau Toba," ujar Parlin.

"Kita wajib ikut tempur meng-kepret kapitalis perusak Danau Toba," ujar Ketua DPD KNPI Samosir Joly Sitanggang secara terpisah.

Katanya, mereka dari elemen kepemudaan dan ormas se Samosir memohon dengan amat sangat, supaya pemerintah daerah dan lembaga legislatif se - Tapanuli supaya secepatnya merespon petunjuk dan arahan nasional yang pada hari ini digelar oleh Menteri Rizal Ramli terkait penutupan PT TPL, PT Aquafarm, Japfa, dan Allegrindo.

Oleh karena korporasi kapitalis ini tak ada manfaatnya utk diversitas alam Toba, tak ada gunanya buat rakyat Tapanuli.

"Mereka, para korporasi kapitalis raksasa itu adalah monster perusak yang sudah bercokol puluhan tahun di Tapanuli dan sama sekali tak tersentuh," kesal Sitanggang.

Sebelumnya pada pertemuan dengan Pemkab se-kawasan Danau Toba, dengan materi pembahasan pengembangan pariwisata Danau Toba, Sabtu (9/1) di gedung DEL, Laguboti, Menteri Koordinator Kemaritiman, Rizal Ramli meminta dua perusahaan besar di sekitar Danau Toba berhenti beroperasi.

Menurutnya, kedua perusahaan itu memiliki andil besar terjadinya pencemaran lingkungan di kawasan destinasi wisata unggulan Indonesia itu.

“Kalau dalam satu tahun membandel, kami minta Ibu Siti (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan) saya kasih mission kalau ngeyel, coba bertahan, coba dituntut bikin bangkrut bisnisnya,” ujar Rizal.

"Pemerintah tidak akan main-main mengembangkan pariwisata Danau Toba. Pembangunan infrastruktur misalnya jalan tol, bandara, sedang disiapkan untuk mewujudkan masa depan Danau Toba yang lebih baik," ungkap Rizal Ramli.

Semua upaya pemerintah untuk mewujudkan Danau Toba menjadi kawasan strategi nasional akan sia-sia bila perusahaan-perusahaan itu terus mencemari Danau Toba. Akibatnya, turis bisa tak berminat datang karena air danau sudah tercemar. (Sam-1)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini