Panwaslu Kota Binjai, Sumatera Utara menyatakan 15 TPS di Kota Binjai rawan pelanggaran pemilu saat pelaksanaan pilkada pada 9 Desember mendatang.
Ke 15 TPS yang dinyatakan rawan oleh Panwaslu Kota Binjai berada di tiga kecamatan yang ada di Kota Binjai.
Ketua Panwaslu Kota Binjai, Mardiana ketika ditanyai terkait TPS mana saja yang dianggap rawan saat berlangsungnya Pilkada nanti seakan-akan enggan untuk memberitahukannya. Namun dia mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada pihak Polres Binjai dan Bawaslu RI.
"TPS apa saja saya lupa, yang pasti terkait hal ini, kami sudah memberitahukannya kepada pihak Polres Binjai agar dapat segera mengantisipasinya saat berlangsungnya waktu pemilihan," jelasnya, Kamis (26/11/15).
Dijelaskannya, ke-15 TPS ini rawan pelanggaran Pemilu karena berada di daerah perbatasan antara Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, sehingga rawan pergerakan massa ke TPS yang bukan pemilih.
"Biasanya di daerah perbatasan memang kerap kali terjadi konflik saat Pilkada berlangsung. Makanya kita sangat mengantisipasi kerawan tersebut dan menyiagakan polisi di TPS tersebut," ujarnya.
Kemudian, lanjut Mardiana, kerawanan dapat terjadi dikarenakan TPS yang berada di daerah dengan pengaruh besar seseorang, tokoh adat dan tokoh masyarakat atau organisasi tertentu, sehingga dapat mempengaruhi pemilih secara langsung maupun tidak langsung.
"Satu lagi daerah yang rawan saat Pilkada, yakni apabila dikawasan tersebut ada seseorang yang sangat memiliki power atau pengaruh besar, hal ini sangat rawan sekali dan akan kita awasi terus," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan ini saat hari H nanti, Panwaslu Kota Binjai sudah melakukan berbagai hal mulai dari pengawasan yang lebih intensif di TPS hingga pola pengamanan 15 TPS tersebut dengan berkoordinasi dengan Polres Binjai.
"Untuk mengantisipasinya, kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan kita akan melakukan pengawasan terus menerus," paparnya.
Untuk 15 TPS ini akan dijaga oleh dua orang polisi sedangkan untuk TPS lain hanya dijaga oleh satu orang polisi.(hendra)
Ke 15 TPS yang dinyatakan rawan oleh Panwaslu Kota Binjai berada di tiga kecamatan yang ada di Kota Binjai.
Ketua Panwaslu Kota Binjai, Mardiana ketika ditanyai terkait TPS mana saja yang dianggap rawan saat berlangsungnya Pilkada nanti seakan-akan enggan untuk memberitahukannya. Namun dia mengaku sudah menyampaikan hal ini kepada pihak Polres Binjai dan Bawaslu RI.
"TPS apa saja saya lupa, yang pasti terkait hal ini, kami sudah memberitahukannya kepada pihak Polres Binjai agar dapat segera mengantisipasinya saat berlangsungnya waktu pemilihan," jelasnya, Kamis (26/11/15).
Dijelaskannya, ke-15 TPS ini rawan pelanggaran Pemilu karena berada di daerah perbatasan antara Kota Binjai dan Kabupaten Langkat, sehingga rawan pergerakan massa ke TPS yang bukan pemilih.
"Biasanya di daerah perbatasan memang kerap kali terjadi konflik saat Pilkada berlangsung. Makanya kita sangat mengantisipasi kerawan tersebut dan menyiagakan polisi di TPS tersebut," ujarnya.
Kemudian, lanjut Mardiana, kerawanan dapat terjadi dikarenakan TPS yang berada di daerah dengan pengaruh besar seseorang, tokoh adat dan tokoh masyarakat atau organisasi tertentu, sehingga dapat mempengaruhi pemilih secara langsung maupun tidak langsung.
"Satu lagi daerah yang rawan saat Pilkada, yakni apabila dikawasan tersebut ada seseorang yang sangat memiliki power atau pengaruh besar, hal ini sangat rawan sekali dan akan kita awasi terus," ungkapnya.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi terjadinya kerawanan ini saat hari H nanti, Panwaslu Kota Binjai sudah melakukan berbagai hal mulai dari pengawasan yang lebih intensif di TPS hingga pola pengamanan 15 TPS tersebut dengan berkoordinasi dengan Polres Binjai.
"Untuk mengantisipasinya, kita sudah lakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan kita akan melakukan pengawasan terus menerus," paparnya.
Untuk 15 TPS ini akan dijaga oleh dua orang polisi sedangkan untuk TPS lain hanya dijaga oleh satu orang polisi.(hendra)
