Pengosongan Rumah Dinas Tentara Ini Berakhir Ricuh

Sebarkan:
[caption id="attachment_41107" align="aligncenter" width="383"]qPengosongan Rumah Dinas Tentara Ini Berakhir Ricuh (foto: net) qPengosongan Rumah Dinas Tentara Ini Berakhir Ricuh (foto: net)[/caption]

Tak terima dengan pengosongan dan penertiban rumah dinas TNI, para penghuni Perkampungan Kodam I Bukit Barisan (I/BB) Jalan Sunggal, Medan Sunggal melakukan perlawanan, Kamis (8/10/2015). Alhasil, kegiatan itu berakhir ricuh.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun, petugas melakukan pengosongan empat rumah dinas, yakni di Jalan Ampera Tengah No. 212 dihuni oleh almarhum (alm) F Pasaribu yang ditempati menantunya Aristoteles (40), di Jalan Geminastiti Barat No. 330 dihuni alm Serma Jamil M yang ditempati istrinya Sofiah (85), Jalan Geminastiti Barat No. 306 dihuni Peltu Samsudin Harahap yang ditempati anaknya Indra Isman Harahap dan Jalan Tri Ubaya Sakti Timur No. G-4 yang dihuni alm Koptu Abd Manan yang ditempati Lilik (48).

Awalnya, penertiban berlangsung aman di rumah almarhum (alm) F Pasaribu yang ditempati menantunya Aristoteles (40), Jalan Ampera Tengah No. 212. Namun, penertiban kedua berlangsung ricuh dan terjadi keributan di rumah alm Koptu Abd Manan yang ditempati Lilik (48), Jalan Tri Ubaya Sakti Timur No. G-4.

Namun, keributan tak berlangsung lama karena petugas langsung mengamankannya. Penertiban pun berlanjut ke rumah alm Serma Jamil M yang ditempati istrinya Sofiah (85), Jalan Geminastiti Barat No. 330.

Pasalnya, ada perlawanan yang dilakukan anak Sofiah, Farida Hanum (45). Sebab, anak pensiunan TNI itu menghalangi petugas yang hendak mengangkat barang. Bahkan, sebelum pengosongan dilakukan, wanita yang mengenakan jilbab hijau dipadu baju kuning dan celana coklat ini sempat melempar gelas ke arah petugas.

"Uda bagus rumah kami malah diusir. Kami enggak terima, soalnya uda berapa uang kami habis untuk merenovasi. Kejam kali orang ini, dan ini baru kami belum orang lain," ucap Farida dengan kesal.

Menurutnya, jika memang tidak boleh ditempati seharusnya petugas mengumpulkan orang-orang yang tinggal di rumah dinas ini.

Penertiban pun dilanjutkan ke rumah alm Koptu Abd Manan yang ditempati Lilik (48). Selanjutnya, rumah Peltu Samsudin Harahap yang dihuni anaknya Indra Isman Harahap. Di saat mengosongkan rumah yang dihuni Indra, petugas menemukan amunisi dan sejumlah narkoba serta alat pakainya.

Adapun barang yang ditemukan yakni, 1 timbangan eletrik, alat hisap sabu, biji ganja, 1 bungkus goran, 4 butir pil ekstasi, puluhan plastik untuk membungkus sabu, puluhan mancis kosong, 1 amunisi senjata api, 4 celana dan 6 baju dinas polisi.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) I/BB Kolonel Infanteri Enoh Solehuddin mengatakan, barang bukti yang ditemukan tersebut diserahkan kepada polisi termasuk penghuni rumah. "Kita sudah koordinasi dengan Polsek Medan Sunggal untuk proses hukumnya dan sudah diserahkan. Kita menduga rumah tersebut sering digunakan untuk pesta narkoba," ujar Enoh.

Dikatakannya, masih banyak rumah dinas banyak dihuni oleh orang-orang yang tidak berhak. "Rumah dinas diperuntukkan bagi prajurit aktif, sehingga harus dilakukan penertiban dan ini akan terus berlanjut. Nantinya, tim gabungan juga ke Asrama Abdul Hamid dan lainnya," cetus Enoh.

Menurutnya, orang yang menghuni rumah dinas tersebut banyak yang menyalahgunakan untuk kepentingan bisnis narkoba. "Mereka merasa aman berada di lingkungan itu untuk menjadi bandar maupun pemakai narkoba. Penemuan narkoba berupa ganja juga terjadi di Asrama Widuri Marindal pada bulan September lalu," sebut Enoh.

Ia menegaskan, sesuai perintah Pandam I/BB, bagi anggota TNI yang terindikasi terlibat narkoba akan ditindak tegas dan mendapatkan sanksi hukum sesuai ketentuan yang berlaku. Selain itu, prajurit yang bersangkutan atau keluarga harus keluar dari rumah dinas atau asrama militer. "Ini adalah komitmen Kodam I/BB untuk memerangi narkoba," katanya. (bbs)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini