Ikuti Ibadah di Gereja HKBP Getsemane Laguboti, Bupati Toba dan Wabup Sampaikan Pesan Ini

Sebarkan:

Bupati Toba Effendi SP Napitupulu dan Wabup Toba Audi Murphy Sitorus foto bersama dengan Rena HKBP Getsemane Laguboti, Minggu (27/4/2025). Foto: int

TOBA
| Bupati Toba, Effendi Sintong P. Napitupulu, SE, Wakil Bupati Toba Drs. Audi Murphy O. Sitorus, SH, M.Si, bersama Ny. Astita Effendi Napitupulu, Ny. Riama Audi Murphy Sitorus,  serta sejumlah pimpinan OPD mengikuti ibadah di Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Getsemane Laguboti, dalam rangka Perayaan HUT ke-10 Gereja HKBP Getsemane Laguboti, Minggu (27/4/2025). 


Sebelum ibadah, Bupati Toba Effendi Sintong P. Napitupulu bersama Ketua Panitia dan Pendeta Ebsan Hutabarat, didaulat mendatangani prasasti gereja sebagai pertanda ulang tahun ke-10 gereja HKBP Getsemane, Ressort Laguboti. 


Wakil Bupati Toba, Audi Murphy O. Sitorus yang didaulat sebagai pemerhati gereja HKBP Getsemane dalam sambutannya menjelaskan berdirinya Komplek Korpri yang kini menjadi lokasi berdirinya gereja tersebut.


"Dulunya setelah Kabupaten Toba mekar, kami bentuklah Korpri. Ini dulu tempat menggembala kerbau. Kemudian kami bentuk unit usaha, dan jadilah tempatnya di sini kurang lebih 7 hektar," kata Audi Murphy Sitorus.


"Tahun 2004 kita mulai pembangunannya ini kontrak ke developer PT. Dodi Reymond. Saat itu karena pemilik pertapakan di sini hampir 100% adalah kristiani, maka kita sepakati agar gereja ada di sini," ujar Audi.


Bupati Toba, Effendi Sintong P. Napitupulu dalam sambutannya mengajak agar gereja dapat menyampaikan pesan kebersihan lingkungan. 


"Kami dari Pemkab juga membutuhkan dukungan terkait kebersihan lingkungan kita, mohon kami dibantu melalui khotbah. Besar harapan kami melalui gereja bisa disuarakan agar ini bisa menjadi perhatian bersama agar kita bisa berkolaborasi," kata Effendi.


Selain soal kebersihan lingkungan, Effendi juga berharap agar gereja dapat menyampaikan pesan-pesan dan nasihat terkait dengan penggunaan media sosial yang kini semakin meninggalkan tata krama. 


"Termasuk penggunaan media sosial. Sekarang tidak nampak lagi adat ketimuran dan adat batak. Kami berharap agar gereja dapat menyampaikan ini kepada semua jemaat," lanjutnya.


"Kiranya gereja kita ini dapat menjadi gereja yang bisa memberitakan berita baik kepada seluruh masyarakat dan memberikan pelayanan iman di tengah-tengah masyarakat," katanya. (OS)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini