Foto Stadion HM Nurdin Nasution Kota Padangsidimpuan dari depan |
PADANGSIDIMPUAN | Stadion HM Nurdin Nasution Kota Padangsidimpuan kini kondisinya memprihatinkan, pasalnya stadion kebanggaan warga Kota Padangsidimpuan itu terlihat kurang perawatan.
Stadion merupakan bangunan yang digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan olahraga, konser, dan kampanye politik. Stadion memiliki lapangan atau pentas yang dikelilingi tempat duduk atau berdiri untuk penonton.
Namun berbeda dengan Stadion HM Nurdin Nasution Kota Padangsidimpuan atau yang dulunya dikenal dengan nama Stadion Naposo kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Pantauan metro-online.co, Kamis (12/12/2024). stadion iHM Nurdin nampak sangat tidak terurus, terlihat Mulai dari gerbang masuk stadion nampak banyak rumput liar tumbuh subur.
Kondisi didalam stadion amburadul, terlihat tribun tempat duduk penonton ditumbuhi rumput liar dan dipenuhi sampah. Kran air kamar mandi banyak yang tidak berfungsi begitu juga dengan wastafelnya.
Kemudian dilihat dari pintu gerbang masuk stadion dengan yang ada disamping disisi kanan dan kiri juga nampak tidak berfungsi.
Ironisnya lagi stadion HM Nurdin jadi tempat pembuangan dan pembakaran sampah, Padahal stadion tersebut hampir tiap hari ramai, dipadati warga yang olahraga joging. Terkesan stadion HM Nurdin Nasution tidak menjadi prioritas perhatian Pemerintah Kota Padangsidimpuan.
Buruknya sarana dan prasarana serta kondisi Stadion HM Nurdin yang memprihatinkan, bisa menjadi gambaran ketidak seriusan Pemko Padangsidimpuan dibidang olah raga serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) kota Padangsidimpuan sendiri.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Kota Padangsidimpuan Ali Hotman Hasibuan mengatakan, biaya perawatan Stadion HM Nurdin Nasution setiap tahunya Pemko Padangsidimpuan mengucurkan anggaran dari APBD sebesar Rp 16 juta per tahun.
"Kalau perawatan itu hanya Rp 16 juta per tahun, seperti untuk beli kain pel, sapu lidi, beli mesin rumput dan lain sebagainya. Bayangkanlah itu dan bandingkan," ungkap Ali Hotman kepada metro-online.co, Kamis (12/12/2024).
Tidak itu saja kata Ali Hotman, biaya perawatan dan pemeliharaan stadion sekelas Kota Padangsidimpuan dengan besaran hanya Rp. 16 juta per tahun itu sangat minim sekali.
Jika dikalkulasikan biaya perawatan Stadion HM Nurdin Nasution per tahun Rp 16 juta dibagi 12 bulan, maka biaya perawatan dan pemeliharaan stadion kebanggan warga Sidimpuan itu hanya Rp 1,3 juta per bulannya.
Kemudian metro-online.co menanyakan apa upaya dari Dinas Pariwisata Kota Padangsidimpuan ? Ali Hotman menyebutkan, upaya yang dilakukan hanya sebatas perbaikan sarana prasarana.
"Upaya yang kita lakukan adalah perbaikan sarana prasarana, tetapi tidak hanya Dinas Pariwisata saja yang bertanggungjawab, pemerintah kota juga harus ikut bertanggungjawab, karena apa ? Terkait anggaran," sebutnya.
"Kalau seandainya dianggarkan terkait hal ini, saya sudah usulkan ke DPRD saat pembahasan minta anggaran tahun 2025 itu 3 miliar untuk perbaikan stadion keseluruhan. Tapi itu semua tergantung pimpinan diatas," cetus Ali Hotman.
Selain itu kata Ali Hotman, Stadion Nurdin juga tidak pernah mencapai target dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kemudian Ali Hotman menyampaikan, jika Stadion HM Nurdin diperbaiki mulai dari rumput sampai bangunannya, ia tidak menginginkan jika stadion dipakai untuk kegiatan konser musik. Karena biaya sewa dari konser tersebut tidak sesuai dengan kerusakan yang ditimbulkan.
Dalam hal ini ia berpesan, agar masyarakat bisa bersama-sama menjaga dan merawat serta melestarikan stadion HM Nurdin, stadion kebanggan warga Kota Padangsidimpuan.
'Saya berharap kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga dan merawat stadion HM Nurdin, karena melestarikan stadion itu adalah tanggungjawab kita semua dan bukan tanggungjawab pengelola saja," pungkasnya.
(Syahrul/ST).