Kepemimpinan yang melayani (servant leadership) merupakan suatu pendekatan yang menekankan pada pelayanan kepada orang lain, termasuk anggota tim dan masyarakat. Dalam konteks organisasi Polri, konsep ini sangat relevan, mengingat tugas utama Polri adalah melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Oleh karena itu, penerapan kepemimpinan yang melayani di lingkungan Polri dapat meningkatkan efektivitas dalam pelaksanaan tugas serta memperkuat hubungan antara Polri dan masyarakat.Kepemimpinan yang melayani (servant leadership) merupakan suatu tipe atau model kepemimpinan yang dikembangkan untuk mengatasi krisis kepemimpinan yang dialami oleh suatu masyarakat atau bangsa. Para pemimpin pelayan (servant leader) mempunyai kecenderungan lebih mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi orang-orang yang dipimpinnya di atas dirinya. Orientasinya adalah untuk melayani, cara pandangnya holistik dan beroperasi dengan standar moral spiritual. Konsep kepemimpinan yang melayani adalah mengubah pendekatan kepemimpinan secara evolusioner dan pribadi. Konsep ini bukanlah suatu perbaikan serba cepat atas persoalan-persoalan yang dihadapi pemimpin. Kepemimpinan pelayan menggunakan pendekatan mendasar dan bersifat jangka panjang, yang pada akhirnya akan memberikan perubahan secara menyeluruh pada kehidupan personal dan profesional pegawai. kepemimpinan yang melayani adalah suatu kepemimpinan yang berawal dari perasaan tulus yang timbul dari dalam hati yang berkehendak untuk melayani, yaitu untuk menjadi pihak pertama yang melayani. Pilihan yang berasal dari suara hati itu kemudian menghadirkan hasrat untuk menjadi pemimpin.
Seiring dengan berkembangnya tantangan dalam keamanan dan ketertiban, Polri diharapkan untuk tidak hanya berfungsi sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai pelayan publik. Kepemimpinan yang melayani menawarkan paradigma baru dalam memimpin yang lebih humanis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan fokus pada pelayanan, pimpinan Polri dapat membangun kepercayaan masyarakat, meningkatkan moral dan motivasi anggota, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik.
Karakteristik Kepemimpinan yang Melayani
Kepemimpinan yang melayani ditandai dengan beberapa karakteristik, seperti empati, mendengarkan, dan pengembangan anggota. Pemimpin yang melayani berupaya memahami kebutuhan dan aspirasi anggotanya serta berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Penerapan dalam Organisasi Polri
Penguatan Hubungan dengan Masyarakat
Melalui pendekatan ini, Polri dapat menjalin hubungan yang lebih baik dengan masyarakat, sehingga meningkatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan.
Motivasi dan Moral Anggota
Dengan menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang melayani, anggota Polri akan merasa dihargai dan termotivasi, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kinerja mereka.
Respon Terhadap Isu Sosial
Pimpinan yang melayani mampu merespon dengan cepat dan tepat terhadap isu-isu sosial yang muncul, sehingga Polri dapat berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat.
Tantangan dalam Penerapan
Meskipun terdapat banyak manfaat, penerapan kepemimpinan yang melayani di Polri juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti budaya organisasi yang kaku, resistensi dari beberapa anggota, dan kurangnya pemahaman tentang konsep ini.
Kepemimpinan melayani (servant leadership) bertujuan membantu para anggota untuk terus tumbuh dan meningkatkan kinerja dan kemampuannya. Dengan demikian, pemimpin harus bisa melayani dan berkomitmen untuk membantu setiap anggota untuk meningkatkan kualitas skill yang dimiliki.
Manfaat Kepemimpinan Melayani:
Personel Retention
Seseorang yangpemimpin berfokus pada strategi dan tindakan untuk mempertahankan anggota dalam suatu organisasi. Mereka memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang positif dan mendukung, sehingga anggota merasa puas dalam bekerja.
b. Hubungan antar tim dan anggota akan lebih baik
c. Meningkatkan Kreativitas anggota dalam melaksanakan tupoksinya.
Pengaruh kepemimpinan melayani
Beberapa hal penting yang merupakan konstruksi utama dalam menggambarkan perilaku kepemimpinan yang melayani :
a. Karakteristik Value People.
Ini adalah merujuk pada sikap dan perilaku yang menunjukkan penghargaan dan perhatian terhadap orang lain antara lain, empati, pendengar yang baik, kerjasama, keterbukaan dan respek.
b. Karakteristik Develop People.
Adalah kemampuan dan sikap untuk membantu orang lain tumbuh dan berkembang, baik secara pribadi maupun professional dengan memberikan bimbingan dan dukungan untuk membantu orang lain mencapai potensi mereka, menyediakan kesempatan untuk belajar dan meningkatkan keterampilan, menciptakan lingkungan yang aman di mana orang merasa nyaman untuk berbagi ide , serta memberikan masukan yang membantu orang lain memahami kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.
c. Karakteristik Provide Leadership.
Kemampuan dan sifat yang diperlukan untuk memimpin dan menginspirasi orang lain, dalam hal Visi yang Jelas, Kemampuan Menginspirasi, mampu memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan Bersama, mampu mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab, terutama dalam situasi sulit dan menunjukkan kejujuran dan etika yang tinggi, sehingga membangun kepercayaan dalam tim, serta mampu berkomunikasi dengan jelas dan terbuka, mendengarkan masukan, dan memberikan umpan balik konstruktif.
Aspek utama yang perlu dimiliki oleh seorang servant leader, yaitu:
a. Hati seorang pelayan (servant’s heart): ada kesadaran mendalam dan dorongan kuat dari hati nurani yang paling dalam untuk mengabdi secara tulus demi kebaikan organisasi dan orang lain (bermanfaat). b. Pemimpin Tur (tour leader): ada kesadaran mendalam bahwa semuanya harus dimulai dari diri sendiri sehingga mendorong pemimpin untuk menjadi teladan positif.
c. Mentor: ada kesadaran mendalam bahwa prestasi besar dan suka cita sejati datang dari membimbing orang-orang di sekitar pemimpin.
d. Pembangun hubungan (connector): ada kesadaran mendalam dan upaya nyata untuk membangun relasi erat dengan semua orang, baik pihak internal maupun eksternal.
e. Pembangun Tim (team builder): ada kesadaran mendalam bahwa prestasi besar hanya bisa dicapai bersama orang lain atau melalui orang lain sehingga pemimpin membangun tim yang andal.
Kepemimpinan yang melayani memiliki potensi besar untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas organisasi Polri. Dengan menempatkan pelayanan sebagai inti dari kepemimpinan, Polri dapat memperkuat posisinya sebagai lembaga yang terpercaya dan akuntabel dalam melayani masyarakat.
Mendorong perubahan budaya organisasi menuju yang lebih inklusif dan humanis, sehingga prinsip-prinsip kepemimpinan yang melayani dapat terintegrasi dengan baik dalam setiap aspek operasional Polri.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Polri dapat menjadi contoh dalam menerapkan kepemimpinan yang melayani, sehingga dapat lebih efektif dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat.
Penulis : Ungkap Siahaan Serdik SPPK Angkatan 1 TA 2024 di Sespim Lemdiklat Polri