Serasehan Silahturahmi Pemuka Agama, Ini Pesan Sekdakab Deliserdang

Sebarkan:

Silahturahmi Pemuka Agama Kabupaten Deliserdang Senin 26/12/2022
DELISERDANG | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Deliserdang, H Timur Tumanggor SSos MAP membuka Sarasehan Pemuka Agama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deliserdang Tahun 2022 di Aula Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Beringin, Senin (26/12/2022)

"Kabupaten Deliserdang dengan potensi wilayahnya yang besar serta memiliki keberagaman sosial kemasyarakatan, menginginkan kokohnya persatuan dan kesatuan," ungkap Sekda.

Acara dihadiri Majelis Ulama Indonesia (MUI) Deliserdang, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB), Organisasi Masyarakat Islam yang terdiri dari Muhammadiyah, Alwashliyah dan Nahdlatul Ulama, Forum Komunikasi Pemuka Agama (FKPA) dan pengurus masjid dari lima kecamatan yakni Galang, Pagar Merbau, Lubukpakam, Beringin dan Pantai Labu.

Masyarakat Deliserdang yang tersebar dari setiap kecamatan, hidup dalam keberagaman suku, agama, sosial dan budaya memiliki dinamika sosialnya masing-masing. Karenanya peran pemuka agama sangat dibutuhkan, sebagai perpanjangan tangan pemerintah untuk mendeteksi ancaman, hambatan dan gangguan di kehidupan masyarakat.

Sarasehan tersebut merupakan amanah serta perintah dari Peraturan Bersama Menteri Agama (Menag) dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No.9 Tahun 2006 dan No.8 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pelaksanaan Tugas Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama, Pemberdayaan Forum Kerukunan Umat Beragama, dan Pendirian Rumah Ibadah.

Digelarnya sarasehan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan kondusivitas di tengah-tengah masyarakat, menjaga dan memelihara kerukunan antar umat beragama, yang dilandasi melalui toleransi, saling menghormati, menghargai kesetaraan dalam pengamalan ajaran agama dan kerjasama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan banyaknya masalah radikalisme dan kekerasan yang sering dikaitkan dengan isu satu aliran agama. 

Meskipun Deliserdang dilatarbelakangi adanya perbedaan, namun harus tetap menjujung tinggi nilai persatuan dan kesatuan, serta menunjukkan perbedaan adat, suku, budaya dan agama tidak menjadi pemisah antar masyarakat. 

Betapa banyak ragam etnis yang memiliki budaya dan menjadikan Kabupaten Deliserdang. Karenanya, kebudayaan yang ada dan mengakar jangan sampai hilang. Budaya-budaya dari para leluhur dan orang-orang tua, menurut saya, tidak merusak nilai-nilai agama. Malah justru budaya asinglah yang berpotensi memunculkan pemicu ketegangan atau konflik antar kelompok. 

"Untuk itu, kita satukan pemahaman dalam memantapkan kerukunan hidup umat beragama, dengan semakin menguatkan komitmen untuk lebih aktif menyosialisasikan penguatan kearifan lokal dalam membina kerukunan umat beragama," papar Sekda.

Sekda juga berharap, sarasehan yang dilaksanakan bisa terus berlanjut, sehingga visi-misi Deliserdang yang maju, sejahtera, religius dan rukun dalam kebhinekaan bisa segera terwujud.

Turut hadir, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, Drs Citra Effendi Capah MSP; Ketua MUI Deli Serdang, KH Amir Panatagama SPdI, Ketua FKUB Deliserdang, H Waluyo,Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Drs Zainal Abidin Hutagalung MAP, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Drs Khairul Azman MAP; Kepala Dinas Pendidikan, Yudy Hilmawan SE MM, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Drs Syahrul MPd; Camat Galang, Pagar Merbau, Lubukpakam, Beringin, dan Pantai Labu, Kepala Bidang Statistik Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Lamria Gultom SE MSi, Statistisi Ahli Muda Dinas Komunikasi, Informatika , Statistik dan Persandian, Juli Ramadhani Purba SE.( Wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini