Jaelani : Melahirkan Resikonya Besar, Saya Terbantu dengan Jadi Peserta JKN

Sebarkan:

 


TAPANULI SELATAN | Sejak awal, Muhammad Jaelani, 25, memiliki keyakinan bahwa menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan saat dibutuhkan. Hal ini yang mendorongnya untuk mendaftar dan rutin membayar iuran Program JKN setiap bulan.

Keputusannya menjadi peserta Program JKN akhirnya membuahkan hasil saat istrinya melahirkan anak pertama mereka pada bulan September 2022 yang lalu di Rumah Sakit Metta Medika, Padang Sidempuan. Ia mengaku lega karena biaya persalinan caesar istrinya dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.

“Ketika persalinan anak pertama kemarin, saya bisa merasa tenang karena telah memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). Bagi seorang ibu melahirkan risikonya besar, yang bisa saya bantu hanya biayanya. Alhamdulillah kami sudah jadi peserta JKN,” kata Jaelani pada Jumat (04/11/2020).

Jaelani mengakui puas dengan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit. Selama berada di sana, ia dan istrinya diperlakukan dengan baik oleh petugas rumah sakit. Tidak ada diskriminasi yang mereka rasakan, baik perawat maupun dokter memperlakukan mereka dengan adil dan setara dengan pasien lain yang membayar secara mandiri.


“Pernah dipakai untuk berobat, keluarga sering pakai (JKN-red). Yang saya rasakan tidak ada perbedaan, semuanya diperlakukan sama. Istri saya diperhatikan sampai pulih betul, baru diperbolehkan pulang sama dokter. Tidak benar itu, kalau ada pembatasan hari rawat di rumah sakit,” kata warga Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan ini.


Untuk mendapatkan pelayanan yang optimal, Jaelani mengingatkan agar peserta mengikuti prosedur, yaitu melalui rujukan berjenjang. Tindakan operasi caesar yang dijalani istrinya murni berdasarkan hasil diagnosa dokter untuk menyelamatkan istri dan bayinya, bukan atas permintaan sendiri.

Jaelani berharap BPJS Kesehatan ke depannya dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta. Ia percaya banyak orang yang akan sangat terbantu jika pelayanan kesehatan yang berbiaya mahal tidak lagi menjadi beban dengan hadirnya Program JKN.

“Mudah-mudahan, sejak ada JKN orang–orang tidak lagi memikirkan biaya berobat. Jika dibayar rutin, iurannya sebenarnya cukup terjangkau. Jangan dijadikan beban, yakin saja suatu saat mungkin kita akan memerlukannya,” tutur Jaelani. (Syahrul/ST).

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini