Kapal Pukat Teri Ganggu Nelayan

Sebarkan:


BELAWAN | Keberadaan ratusan kapal pencari ikan teri atau lazim disebut nelayan Belawan kapal pukat teri yang beroperasi di perairan Selat Malaka dituding mengganggu nelayan lain khususnya nelayan kecil, Rabu (29/9/2022).

Pasalnya, cahaya yang dihasilkan dari lampu penerangan kapal pukat teri tersebut melebihi aturan main dan bisa merusak biota laut.

"Lampu kapal pukat teri itu rata rata 40 sampai 60 ribu watt. Sedangkan yang diperbolehkan maksimal 18 ribu watt," kata Ahmad, seorang nelayan Belawan.

Nelayan berharap pemerintah menertibkan semua kapal pukat teri yang beroperasi di Selat Malaka dan jika dibiarkan bisa memancing permasalah di lapangan. "Kesabaran kami juga terbatas," ucap Yusuf, nelayan lainnya.

Yusuf menambahkan, selain masalah lampu penerangan, alat tangkap kapal pukat teri juga masih menjadi masalah dan berbahaya bagi kelangsungan hidup anak ikan. 

"Lihatlah jenis ikan hasil tangkapan pukat teri. Tidak sesuai dengan alat tangkap yang diizinkan," ungkapnya.

Menyikapi hal itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara Mulyadi Simatupang berjanji akan melakukan rajia dan razia serta mendesak Pokwasmas tetap melakukan pengawasan sesuai dengan wewenangnya.

"Jumlah kapal patroli kita terbatas sehingga peran Pokwasmas sangat diharapkan," katanya. (RE Maha/REM).









Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini