Keluarga Duga Derliana Siregar Korban Pembunuhan

Sebarkan:

Suasana di rumah Abang Kandung Derliana Siregar di Kelurahan Panyabungan III pasca pemakaman. Jumat (29/7/2022). 

MANDAILING NATAL | Jenazah Derliana Siregar atau Endet (45) sudah selesai diautopsi. Endet juga sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Banjar Kobun, Kelurahan Panyabungan II, Kecamatan Panyabungan, pada Kamis (28/7/2022) malam sekitar pukul 23.00 WIB. 

Abang kandung korban, Howad Siregar menduga adiknya itu merupakan korban pembunuhan. Sebab, sejumlah luka lebam terlihat di bagian tubuhnya. 

"Kami menduga adik kami ini sengaja dibunuh, sebab banyak luka lebam seperti bekas pukulan pada tubuhnya," kata Howad, kepada wartawan, Jumat (29/7/2022). 

Dia mengatakan luka lebam itu salah satunya di bagian kepala diduga akibat benda tumpul.

"Saya melihat langsung jenazah adik saya, di bagian kepala sebelah kiri ada luka seperti terkena benda tumpul," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Faridah Hannum kakak perempuan korban. Dia juga mengaku melihat ada bekas luka lebam dan membiru pada leher adiknya itu. 

"Ada luka di bagian leher seperti bekas dicekik. Waktu di rumah sakit Bhayangkara saya dengar adik saya ini meninggalnya jam 3 malam. Untuk selebihnya tidak tahu lagi karena tidak diperbolehkan masuk melihat proses autopsi itu," ungkapnya. 

Kendati demikian, Howad dan Faridah menyampaikan pasrah dan ikhlas dengan musibah yang menimpa adiknya tersebut. Mereka pun sepenuhnya menyerahkan kasus itu ditangani pihak kepolisian. 

"Sepenuhnya pihak keluarga menyerahkan ke Polres Madina untuk mengusut kematian dari adik kami. Kami yakin dan percaya polisi segera dapat mengetahui penyebabnya," tutur mereka. 

Pihak keluarga juga menambahkan tidak akan membalas dendam bila terbukti Derliana Siregar dibunuh. Hanya, keluarga berharap pelaku nantinya dijerat hukuman yang seberat-beratnya.

Untuk diketahui, berdasarkan dari keterangan pihak kepolisian hasil autopsi akan keluar dalam jangka waktu dua minggu ke depan. 

Sebelumnya, pihak kepolisian juga menerangkan sudah memeriksa sebanyak 14 orang saksi dan mengamankan satu unit sepeda motor sebagai barang bukti. 

"Kita sudah melakukan penyelidikan dan memeriksa ada sekitar 14 saksi dari kejadian awal. Korban bertemu dengan beberapa saksi-saksi yang kita mintai keterangan sampai pukul 01.00 WIB dini hari," terang Kasat Reskrim Polres Madina AKP Edi Sukamto saat dikonfirmasi wartawan di ruangannya, Kamis (28/7/2022). 

Edi mengatakan dari hasil keterangan yang diperoleh pihaknya bahwa korban bersama seorang temannya berinisial S. Korban dan S kata Edi, dari sebuah lapo di sekitar TKP itu sekitar pukul 01.00 WIB lebih. 

"Keterangan dari pemilik lapo itu (keluar) pukul 01.00 WIB lebih," ujarnya. 

Kemudian, lanjutnya menjelaskan, pihaknya pun sudah meminta keterangan dari istri S. Edi menyebut keterangan istri S itu mengatakan bahwa S mengaku mengalami jatuh dari sepeda motor bersama temannya. 

"Tapi, si S tidak menjelaskan siapa yang dibonceng," jelasnya. 

"Kemudian sepeda motornya dibawa ke bengkel untuk diperbaiki. Kemudian kita sita sepeda motornya, dan bahwa benar ada sisa-sisa rumput, sisa-sisa kayu," sambungnya. 

Polisi pun kemudian mengejar keberadaan si S namun hingga saat ini S belum ditemukan. S disebut telah melarikan diri. Polisi juga belum dapat memastikan motif kasus tersebut. 

"Belum bisa kita pastikan (motif) nya. Kita dapat dulu hasil autopsi dari RS Bhayangkara. Yang pasti nanti kalau memang sudah dapat si S baru terungkap lah kasus ini apa motif sebenarnya, dan hasil dari autopsi. Kemudian kita juga perlu lagi tambahan beberapa saksi-saksi yang sedang kita cari," jelas Edi. (SRH/Sahrul)



Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini