TANJUNG MORAWA | Dalam rangka mempererat tali silaturahmi, Ketua FKDM Forum Kewaspadaan Soelarno SH selaku Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara gelar "open house" lebaran ke enam di rumahnya, Jl.Tirta Deli Air Bersih, Desa Tanjung Morawa A, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Minggu (8/5) sekira pukul 10.00 Wib.
Turut hadir dalam kesempatan itu, seluruh ketua dan anggota FKDM se - Kabupaten Deliserdang, para kordinator wilayah (Korwil) dan Kaban Kesbangpol Kabupaten Deliserdang, Drs Haris Binar Ginting, Analis Kebijakan Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik, Elyas Nova Bangun SE, jajaran Kesbangpol Deliserdang dan Kasi Pemerintahan Kecamatan STM Hulu dan warga setempat.
Tujuan utama dalam kegiatan "open house" tersebut guna menjalin silahturahmi serta kedekatan antara sesama pengurus dan anggota FKDM se-Kabupaten Deliserdang, dan juga saling bermaaf-maafan.
Dalam kata sambutannya, Korwil V pengurus FKDM Kabupaten Deliserdang, Dapot Raja Situmorang mengucapkan selamat hari raya kepada seluruh pengurus dan anggota FKDM se-Kabupaten Deliserdang. Jika ada kesalahan, baik disengaja maupun tidak disengaja, mari kita saling memaafkan. Kemudian, kepada Ketua FKDM Kabupaten Deliserdang beserta seluruh keluarganya yang telah melaksanakan "open house," semoga diluaskan rejekinya, dan kepada Kaban Kesbangpol Kabupaten Deliserdang beserta seluruh jajarannya diucapkan selamat datang,"ujar Dapot Raja Situmorang.
Kemudian Ketua FKDM Kabupaten Deliserdang, Soelarno SH dalam sambutannya mengatakan, kegiatan "open house" ini dilaksanakan tanpa ada rencana sebelumnya. Namun dikarenakan dorongan dari istri maka kegiatan "open house" tersebut dibuat.
Soelarno SH juga menguraikan FKDM merupakan forum strategis pemerintah, tugas dan fungsi sebagai mata telinga masyarakat dan pemerintah yang mengacu kepada Permendagri nomor 12 Tahun 2006, mendeteksi ulah manusia dan bencana alam. FKDM Kabupaten Deliserdang dibentuk pada Tahun 2010, pelan namun pasti, hampir menemukan jati dirinya, selain mendeteksi secara dini akibat ulah manusia.
Soelarno juga mengakui pasca Covid-19 merebak, FKDM selalu tampil didepan bahkan terlibat langsung dalam pemakaman khusus korban Covid-19, dan tidak mengenal waktu dan selalu siap melaksanakan tupoksinya yang berkaitan dengan Kamtibmas. Walaupun mungkin dipandang sebelah mata oleh institusi lainnya di 22 Kecamatan yang ada di Kabupaten Deliserdang.
"Dalam waktu dekat pelantikan Kades terpilih pada 20 Mei 2022. Walau pun ada tuntutan banding dari beberapa Cakades, hal itu tidak mempengaruhi. Karena itu FKDM harus tanggap melihat apa yang berkembang dilikungan dan jeli akan adanya riak-riak, karena banyak Cakades yang menggulirkan dana cukup besar hanya untuk menjadi Kades,"kata Soelarno sembari mengatakan dalam waktu dekat Pengurus FKDM Kabupaten akan turun ke 380 Desa se-Kabupaten Deliserdang untuk mengecek aliran dana desa dan penyaluran Bansos.
Soelarno juga mengatakan, APBD Kabupaten Deliserdang sekitar 4,2 Triliun, hal ini tentunya agar masyarakat Deliserdang maju dan sejahtera. Kemudian Dana Desa sebesar 1,2 M miliar, jadi harus diawasi secara ketat.
Bahkan dimasa Alm Drs Amri Tambunan sebagai Bupati Deliserdang belum ada Dana Desa namun ketika itu pembangunan bedah rumah tidak layak huni bisa 10 unit setiap tahunnya. "Mengapa saat ini ada Dana Desa yang sebesar itu, tapi bedah rumah hanya 3 unit, itupun CSR dari berbagai usahawan,"kata Soelarno.
"Bagaimana Desa mau sejahtera, kalau menjadi Kepala Desa harus menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah, agar bisa memenangkan Pilkades. Ada apa sebenarnya di Desa itu, oleh sebab itu, FKDM harus bisa menunjukan jati dirinya yang sebenarnya. FKDM sebagai "Mata Telinga" masyarakat dan pemerintah harus mampu mengawal APBD dan Dana Desa. Selanjutnya pada Tahun 2024, Kabupaten Deliserdang akan melaksanakan Pilkada Bupati, FKDM harus jeli dan waspada memilih pemimpin yang mampu meneruskan dua bupati yang masing-masing menjadi bupati dua periode, kata Soelarno.
Sementara itu, Kaban Kesbangpol Deliserdang, Drs Haris Binar Ginting mengatakan,"kita mau yang terpilih jadi Kades adalah orang tidak mempunyai cacat. Memang ada 23 gugatan, namun tidak mendasar dan tidak akan mempengaruhi pelantikan. Saya memang kurang setuju adanya Pilkades, karena ini akan memecah desa, karena setiap dusun pasti mempunyai calon, namun ini adalah ketentuan pemerintah,"ujar Haris.
Dikatakan Haris Binar lagi, "Selama saya menjadi Kaban Kesbangpol, saya akan terus memperjuangkan kesejahteraan FKDM, miris mendengar adanya camat yang tidak perduli dengan FKDM nya, namun saya akan terus memperjuangkannya,"tegas Haris Binar.
Dia pun mengatakan Rakor (Rapat Koordinasi) berikutnya akan di laksanakan pada bulan Juni, dan diupayakan bermalam di satu tempat dan dilaksanakan pada 21 Juni 2022 mendatang bertepatan pada tanggal lahirnya.
"Bulan Juli, saya tidak lagi masuk kantor karena telah memasuki masa pensiun, namun saya tidak akan berhenti memperjuangkan kesejahteraan FKDM," ujar Haris Binar Ginting. (roy)