Pospera Sumut Desak Polres Asahan Tangkap Aktor Pemukulan Petani Sei Kepayang

Sebarkan:
Konferensi pers Pospera Sumut bersama petani Desa Perbangunan, Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.

TANJUNGBALAI | 
Polda Sumut cq Polres Asahan diminta kooperatif mengusut sampai tuntas dan menangkap aktor intelektual dalang pemukulan terhadap petani yang tergabung dalam kelompok tani Koperasi Bangun Tani Sejahtera, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.

Desakan tersebut disampaikan Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sumatera Utara (Sumut) Liston Hutajulu bersama Ketua DPC Pospera Kabupaten Asahan Atong Sigalingging dan sejumlah masyarakat petani serta korban pemukulan pada saat konferensi pers dengan wartawan, Selasa (12/1/20022) malam.

"Kita minta dengan tegas Polda Sumut dan Polres Asahan agar mengusut sampai tuntas dan menangkap dalang aktor pelaku kekerasan dan pemukulan yang terhadap petani yang terjadi di Dusun XIV, Blok 13, Desa Perbangunan, Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, pada Minggu (9/1/2022) dini hari lalu," ujar Liston.

Lebih lanjut dikatakan Liston, hal ini menjadi keresahan petani saat ini. Disebabkan persoalan kasus konflik yang terjadi di Desa Perbangunan, Kecamatan Sei Kepayang, sejak dulu sampai sekarang belum selesai dan tidak bisa diproses secara hukum. Sehingga petani meminta pendampingan hukum kepada Pospera.

"Karena ini menyangkut kepentingan rakyat petani, dalam hal ini DPD Pospera Sumut tidak main-main lagi. Dan saya sudah ngomong dengan bapak Kapoldasu, kalau Kapolres Asahan tidak bisa mengusut dan menangkap dalang aktor intelektual pemukulan tersebut. Saya akan membawa 100 petani Sei Kepayang untuk melakukan demo di Polda Sumatera Utara," ujar Liston.

"Artinya disini, dalam beberapa kasus konflik antara sekelompok preman dengan petani sebagai korban selama ini, kepolisian khususnya Polres Asahan harus bisa mengungkap dan menangkap aktor aksi kekerasan ini. Kita desak kepolisian agar mengangkat dalang siapa aktornya. Dan hari ini sudah kita dapat berita kawan-kawan tadi, bahwa dua orang sudah ditangkap tetapi ini bukan menjadi akhir segalanya," sambungnya.

Liston mengatakan, dalam kejadian kekerasan tahun 2022 kali ini, sesuai dengan keterangan warga, ada 40 orang pelaku penyerangan pada Minggu dini hari kemarin.

"Artinya aksi ini sudah terkonsep dengan rapi, bagaimana cara penyerangan dilakukan hingga beberapa orang petani dianiaya saat tidur. Nah, melihat ini tentu ada aktornya. Saat ini dari informasi yang kami dapat dari pihak Polres Asahan, hanya baru dua orang pelakunya yang sudah ditangkap. Mana pelaku lainnya, serta siapa aktor dalang intelektualnya, Polres Asahan harus bisa mengungkapnya," pungkasnya. (Surya)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini