Dijamin JKN-KIS, Lahiran Istri Ade Lancar Tanpa Kendala

Sebarkan:

 


PADANGSIDIMPUAN | Ade Amsary (31), sebagai seorang kepala keluarga, suami dan sekaligus ayah. Dirinya benar-benar merasakan manfaat menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Ia sangat terbantu ketika kelahiran anaknya sepenuhnya dijamin oleh BPJS Kesehatan.

Istri Ade sebelumnya merupakan peserta JKN-KIS yang berasal dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Setelah menikah dan memiliki Kartu Keluarga baru, Ade kemudian mengalihkan status kepesertaan sang istri menjadi tanggungan ditempat ia bekerja, Satuan Brimob Batalyon C Polda Sumatera Utara.

“Setelah menikah saya prioritas mengurus status kependudukan kami, karena saya sadar administrasi sangat penting untuk BPJS dan lain – lain. Istri langsung saya alihkan jadi tanggungan, jadi lebih tenang lahiran anak pertama bisa menggunakan JKN-KIS,” tutur Ade.

Ade kemudian menceritakan pengalaman ia dan istrinya berjuang melahirkan buah hati mereka. Mereka sepenuhnya percayakan lahiran menggunakan JKN-KIS pada salah satu bidan yang menjadi jejaring Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

“Alhamdulillah, semuanya lancar, tanpa kendala yang selama ini saya dengar dari cerita orang. Kami tidak dipungut biaya, benar - benar semua biayanya ditanggung oleh BPJS Kesehatan,” kata Ade, Jum'at (31/12/2021).

Baginya keberadaan Program JKN-KIS sangat memberikan manfaat, terutama dalam memberikan jaminan kesehatan bagi keluarganya yang sering ia tinggal bertugas. Ade mengaku tidak ragu untuk menggunakan KIS kembali untuk persalinan anak keduanya.

“Kami sudah nyaman menggunakan BPJS (red: JKN-KIS). Saat ini istri saya sedang hamil besar, Insyaallah dalam waktu dekat kami akan pergunakan kembali untuk lahiran,” tutur Ade dengan bahagia.

Di akhir perbincangan, Ade berpesan kepada masyarakat yang belum memiliki jaminan kesehatan untuk mendaftarkan diri menjadi peserta JKN-KIS. Harapannya agar tidak ada lagi kekhawatiran mengenai biaya maupun akses pelayanan kesehatan.

“Segera daftar, jangan menunggu sakit. Hitung – hitung kita menabung siapa tahu kita tiba – tiba sakit, atau istri melahirkan seperti yang saya alami. Anggaplah kita sedang membantu orang lain dan kita mendapat berkah kesehatannya,” tutup Ade. (Syahrul/ST)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini