Ini Komitmen Konservasi Agincourt Resources untuk Barumun Tiger Sanctuary

Sebarkan:

Keterangan Foto : Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan dan Ketua YPBMM Eddy seusai menandatangani berita acara penyerahan bantuan perlengkapan bekerja berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary. (Alfredo Sihombing/metro-online.co)

MEDAN | PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe terus berupaya untuk mendukung konservasi alam, salah satunya dengan memberikan bantuan perlengkapan keamanan bekerja seperti sepatu lapangan, ransel, dan jas hujan berstandar tinggi untuk para karyawan Barumun Tiger Sanctuary yang dikelola oleh Yayasan Persamuhan Bodhicitta Mandala Medan (YPBMM).

Penyerahan bantuan tersebut
dilakukan langsung pada Kamis (9/12/2021) oleh Direktur Hubungan Eksternal PTAR Sanny Tjan kepada Ketua Umum YPBMM Eddy, dan disaksikan langsung oleh Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatra Utara Andoko Hidayat.

“ Dukungan kepada Barumun merupakan salah satu upaya kami untuk berkontribusi terhadap konservasi alam, khususnya di Sumatera Utara dan Batangtoru. Barumun Tiger Sanctuary memiliki banyak karyawan berdedikasi tinggi yang bersemangat melakukan konservasi demi kelestarian alam. Sebelumnya, kami juga telah mendonasikan mobil penyelamat satwa yang dilengkapi kandang dan peralatan penyelamatan. Semoga bantuan kami bermanfaat, dan tentu kedepannya kami akan bekerjasama dan berkontribusi lebih jauh pada upaya-upaya
konservasi,” ujar Sanny. Senin (13/12/2021).

Ketua Umum YPBMM Eddy menyampaikan terima kasih kepada PTAR, karena dengan bantuan yang telah diberikan selama ini benar-benar bermanfaat untuk Barumun Tiger Sanctuary yang terus berupaya meningkatkan populasi harimau Sumatra dengan berbagai cara, antara lain
dengan mengembangkan habitat kantong harimau, meningkatkan penegakan hukum terhadap perdagangan satwa liar khususnya untuk menyelamatkan harimau Sumatra dari konflik dan mengembalikannya ke alam.

Dengan adanya pusat rehabilitasi ini berharap dapat meningkatkan populasi harimau dan menekan ancaman kepunahan.

Senada, Kepala Sub Bagian Data Evlap dan Kehumasan BBKSDA Sumut Andoko Hidayat
menuturkan, tren konflik harimau Sumatra semakin meningkat, sementara populasinya terus menurun. Adapun, penanggulangan konflik bekerja sama dengan pihak seperti Barumun Sanctuary Tiger sangat membantu. Berdasarkan data BBKSDA Sumut pada 2020, populasi harimau Sumatra di provinsi ini hanya bersisa sekitar 33 ekor, sementara di keseluruhan Pulau Sumatra terdapat sekitar 400-600 ekor. Sebelumnya, pada 2020, PTAR telah mendukung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui BBKSDA Sumut untuk melepasliarkan harimau Sumatra Sri Nabilla ke Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).

“ Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari PTAR. Dalam penanganan konflik harimau baru-baru ini kami juga terbantu dengan adanya kandang dan peralatan penyelamatan dari PTAR. Kerja konservasi ini tidak bisa sendiri. Kami berharap bisa terus bersinergi untuk upaya-upaya konservasi ke depan supaya semakin baik, sehingga tercipta keselarasan antara ekologi dengan ekonomi sosial,” tutur Andoko.

Manajer Senior Komunikasi Korporat PTAR Katarina Siburian Hardono mengungkapkan
Perusahaan akan konsisten berupaya untuk mendukung berbagai inisiatif konservasi dan keanekaragaman hayati, khususnya yang ada di sekitar operasional Tambang Emas. (Alfredo/Edo)

SEKILAS TAMBANG EMAS MARTABE

Tambang Emas Martabe dikelola dan dioperasikan oleh PT Agincourt Resources. Wilayah tambang mencakup area 30 km² yang berada dalam Kontrak Karya (KK) generasi keenam dengan total luas wilayah 1.303 km². Tambang Emas Martabe terletak di sisi barat pulau Sumatera, Kecamatan Batang Toru, Provinsi Sumatera Utara.

Tambang Emas Martabe mulai berproduksi penuh pada 24 Juli 2012 dan memiliki basis sumber daya per tanggal 30 Juni 2020 adalah 7,6 juta ounce emas dan 66 juta ounce perak. Kapasitas operasi Tambang Emas Martabe adalah lebih dari 6 juta ton bijih per tahun untuk memproduksi lebih dari 300.000 ounce emas dan 2-3 juta ounce perak per tahun. PT Agincourt Resources melibatkan lebih dari 3.000 karyawan dan kontraktor, sekitar 99% di antaranya adalah warga negara Indonesia, dan lebih dari 70% berasal dari desa setempat.

PT Danusa Tambang Nusantara (PTDTN), adalah pemegang saham 95% dari PT Agincourt Resources. PTDTN merupakan anak usaha dari PT United Tractors Tbk. 60% dan PT Pamapersada Nusantara 40%, sekaligus merupakan bagian dari grup usaha PT Astra International Tbk. Kepemilikan saham 5% dimiliki  Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Provinsi Sumatera Utara.

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini