TAPANULI SELATAN | Banyak masyarakat yang sudah merasakan langsung manfaat Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Zulkarnaen Hutasuhut dan keluarga adalah satu dari sekian keluarga yang beruntung telah menjadi peserta JKN-KIS. Mereka merasa bersyukur terhindar dari biaya pelayanan kesehatan yang mahal ketika sakit.
Zulkarnaen menceritakan terakhir menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) saat anaknya, Arkan, menderita muntah dan diare pada tanggal 29 Desember 2020 silam. Kondisi saat itu ia rasa sangat memilukan. Tidak ada lagi tawa ceria, tubuh buah hatinya lemas dan kering mulai kekurangan cairan.
“Pertama kemi bawa ke bidan desa, karena tidak ada perubahan dan semakin memburuk kami bawa ke RSUD Sipirok. Setelah diopname, sudah segar lagi. Dokter bilang kalau terlambat diobati bisa fatal ke anak - anak,” kata Zulkarnaen, Jumat (23/07/2021).
Meskipun sering dianggap sepele, muntah dan diare pada anak ternyata sangat membahayakan nyawa. Dehidrasi yang diakibatkan penyakit ini bisa terjadi dengan sangat cepat. Cairan yang keluar terus menerus melalui muntah dan feses, tidak dapat diimbangi dengan air masuk yang diserap oleh tubuh.
Penyebab muntah dan diare bisa beragam, termasuk infeksi virus dan bakteri, serta parasit. Rotavirus adalah penyebab diare paling umum pada bayi dan anak kecil. Anak harus segera di bawa ke dokter apabila mengalami tanda – tanda demam 38.9 Celsius atau lebih, berat badan turun drastis, jarang buang air kecil, lemas, atau mengalami penurunan kesadaran.
Zulkarnaen mengungkapkan pelayanan kepada peserta JKN-KIS sangat memuaskan, berbanding terbalik dengan isu negatif yang ia sering dengar. Ia merasa sangat bersyukur anaknya bisa segera terselamatkan. Kini anak kesayangannya bisa kembali bebas bermain dengan teman – temannya.
"Ini bagus sekali. Tetangga kami suruh semua mendaftar, biar kalau sakit atau mau melahirkan tidak khawatir karena sudah ada BPJSnya,” tutur Zulkarnaen. (Syahrul)
