Ketua PWI Madina Kecam Tindakan Pembakaran Rumah Orang Tua Wartawan di Binjai. Polisi Didesak Tangkap Pelakunya !!

Sebarkan:

Ketua PWI Madina Ridwan Lubis (tengah), bersama Sekretaris dan Bendahara PWI Madina.

MANDAILING NATAL |
Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Muhammad Ridwan Lubis, mengecam tindakan pembakaran rumah milik orang tua wartawan di Kota Binjai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

"Tindakan penghalangan berupa intervensi maupun ancaman terhadap media masa apapun alasannya tidak dapat dibenarkan. Sebab dalam menjalankan tugasnya, seorang wartawan mendapat perlindungan hukum dalam menjalankan profesinya secara tegas yang diatur dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.

Hari ini tindakan kriminal kembali dialami seorang wartawan. Kita prihatin dan mengutuk aksi premanisme dan tindakan kekerasan tersebut," kata Ketua PWI Madina Muhammad Ridwan Lubis dalam siaran persnya, Senin (14/06/2021).

PWI Madina juga mendesak Kepolisian agar segera menangkap siapapun pelaku pembakaran dan segera mengungkap siapa dalang dan aktor intelektual di balik tindakan kriminal tersebut.

"Dan ini sudah jelas apa perintah Presiden Jokowi kepada Kapolri untuk menyikat semua aksi premanisme. Kapolda kita minta segera menangkap pelaku pembakaran dan mendesak untuk menutup semua jenis judi khususnya di Sumatera Utara," tegasnya.

Menurutnya, apabila ini dianggap hal kecil, tidak tertutup kemungkinan keselamatan wartawan di daerah pun bakal terancam.

Terakhir, Ridwan mengajak agar wartawan di daerah untuk membangun dan meningkatkan soliditas profesi.

"Kita harus membangun soliditas (kekompakan), dan wartawan yang mengalami intervensi dan pengancaman dari profesinya harus kita bantu lindungi, jangan kita biarkan," pungkasnya.

Sebelumnya, rumah orang tua salah satu wartawan di Kota Binjai, yang berada di jalan Bantara Raya Lingkungan XII Kelurahan Berngam Kecamatan Binjai Kota Provinsi Sumatera Utara (Sumut), dibakar oleh orang tidak dikenal (OTK), pada Minggu (13/6/2021) dini hari sekitar pukul 00.05 Wib.

Tindakan pembakaran ini diduga terjadi akibat buntut pemberitaan terkait adanya aktivitas prostitusi dan perjudian di daerah tersebut.

"Saya berkeyakinan pembakar rumah saya adalah orang-orang suruhan dari preman yang diberitakan oleh anak saya," kata Sabarsyah, orang tua dari salah satu wartawan bernama Sofian di Kota Binjai.

Pria yang akrab disapa Ucok Gondrong itu menjelaskan, saat kejadian cuaca dalam keadaan gerimis, sehingga api tidak sempat membakar seluruh rumah.

"Aroma BBM jenis Premium juga tercium dan terasa sangat menyengat dari ruang tamu, waktu itu saya sedang menonton televisi diruang tengah rumah, tiba tiba dikejutkan dengan adanya api yang berkobar tepat dibagian pintu depan," ujarnya.

Pria berumur 65 tahun itu mengaku pembakaran rumahnya sudah terjadi 2 kali oleh orang tidak dikenal. Dan hingga sekarang pembakaran yang pertama pun tidak kunjung ditemukan siapa pelakunya.

"Pembakaran rumah saya sudah terjadi untuk kedua kalinya, sebelumnya juga pernah dibakar orang tidak dikenal, tapi sampai saat ini pelakunya belum terungkap, bahkan setahun yang lalu, rumah anak saya sempat diserang orang tak dikenal dan ditembaki. Beberapa jendela rumah anak saya pecah, namun sampai saat ini pelakunya pun belum berhasil diamankan, padahal pada saat kejadian ditemukan beberapa mimis Softgun dilokasi," akunya.

Sebagai masyarakat Kota Binjai lanjutnya, ia berharap kepada Polres Binjai agar menindaklanjuti peristiwa yang dialaminya tersebut.

"Kepada aparat penegak hukum dalam hal ini Polres Binjai agar memproses kejadian itu, saya sangat dirugikan. Tolong dalam penegakan hukum jangan tumpul keatas tajam kebawah," pintanya.

Sementara, Kapolsek Binjai Kota Kompol Aris Fianto di TKP mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.

"Sabar ya pak, kita akan proses, kami mohon dukungan dan doa dari rekan sekalian," ucap Kapolsek kepada wartawan. (Sahrul)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini