Aliansi Kontraktor Sektor Habinsaran : PT TPL Selalu Mengajak Putra Daerah Bekerja dan Perbaiki Ekonomi Rakyat

Sebarkan:



TOBA | Aliansi Kontraktor Sektor Habinsaran (AKSHA) yang tergabung dalam 23 badan usaha dalam bentuk CV, UD dan PT, sesalkan situasi yang berkembang terkait dengan aksi sekelompok orang yang menginginkan PT Toba Pulb Lestari l, Tbk (TPL) untuk tidak beroperasi.


Ketua AKSHA Naek Hutapea dalam menyikapi terkait isu tersebut mengatakan sudah bergabung dengan perusahaan TPL sejak tahun 2003 hingga saat ini. Ia merasa ada hal aneh dari persoalan tanah berubah menjadi tutup TPL. 

“Kami tahu tanah dan wilayah tanah adat. Tanah adat kok jadi meleset ke arah tutup TPL?  Kalau kami sebagai mitra, ketika ada yang klaim atau meminta kembali tanah mereka, silakan diminta dan ada jalur hukumnya” terang Naek di Desa Simare, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sabtu (26/6/2021).

Sebutnya lagi, bahwa perusahaan PT. Toba Pulp Lestari bertujuan memperbaiki ekonomi rakyat. Dimana sebelumnya  mereka hanya pekerja biasa, sebagai pekerja penanaman. 

"Setahu saya TPL tidak menebang pohon di hutan lindung dan hanya bekerja di HTI yang sudah ditetapkan menteri kehutanan. Saya tadinya punya 3 orang anggota dan kini bisa sampai 10. Jadi situasi ini adalah situasi membentuk kami jadi jiwa usaha,” jelasnya.

Menurutnya, perusahaan selalu mengajak putra kampung bekerja daripada merantau jauh dan perusahaan TPL selalu menguntungkan masyarakat, dan itulah salah satu nilai positif yang mereka dapatkan sebagai putra daerah seputaran perusahaan, khususnya di sektor Habinsaran.

Para mitra TPL mengatakan, jika ada kesalahan perusahaan tentang pengelolaan limbah dan penebangan hutan di luar izin agar diperbaiki.Ia meminta Pak Jokowi dan Luhut binsar Panjaitan dan DPR RI agar bertindak sesuai aturan yang ada.

Naek berharap agar masyarakat menghargai kinerja pemerintah termasuk Luhut Binsar Panjaitan yang sudah pergi ke Cina mencari investor untuk berinvestasi ke Indonesia. Ini akan menjadi satu catatan buruk bagi Pemerintah jika para pengusaha meninggalkan Toba hanya karena persoalan kecil. Negara perlu memikirkan masa depan warganya. (OS-hms)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini