Warga Madina Ini Tertimpa Dahan Pohon Hingga Terseret ke Dalam Jurang

Sebarkan:


MANDAILING NATAL|
Ismail Ritonga , 27, warga Desa Banua Simanosor, Kecamatan Nagajuang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dikabarkan meninggal dunia akibat tertimpa pohon, lalu menyeret tubuhnya kejurang sedalam sekitar 20 meter.

Menurut sumber terpercaya, kejadian itu terjadi pada hari Kamis (4/3/2021), bermula saat Ismail Ritonga bersama sejumlah warga lainnya melakukan pembukaan lahan perkebunan di lokasi yang diduga kawasan hutan lindung tepatnya, di hulu Desa Banua Rakyat, Kecamatan Nagajuang.

Saat itu warga melakukan pemotongan kayu dengan menggunanakan mesin gergaji, Ismail berteduh dibawah pohon besar yang sudah berumur.

Kemudian, tiba-tiba saja bagian dahan ada batang pohon tumbang, lalu menimpa Ismail yang sedang berteduh dibawhnya. Sehingga tubuh Ismail terpental hingga terseret ke jurang dilokasi kejadian tersebut.

Spontan, warga yang berada ditempat kejadian berbondong bondong datang untuk mengevakuasi tubuh Ismail dari dalam jurang dan membawanya ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan insentif.

Namun takdir berkata lain, Ismail meninggal dunia saat dalam perjalanan rujukan ke salah satu rumah sakit di medan.

"Lalu, setelahnya Ismail dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan, kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di kota Medan, masih ditengah perjalanan dia sudah menghembuskan napas terakhirnya," kata sumber, salah seorang warga desa di Kecamatan Naga Juang yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, kata si sumber ini tak hanya Ismail yang menjadi korban terkait kejadian di lokasi tersebut, korban lainnya bernama Wawan, 35, warga Desa Banua Simanosor yang turut terkena timpaan dahan bantang pohon itu.

Namun, Wawan hanya mengalami luka ringan dibagiian tubuhnya dan hingga sekarang masih dalam perawatan di rumah sakit.

Kabar terakhir dihimpun, usai sholat Jum'at (5/3/2021), jenazah Ismail kemudian dimakamkan di tempat pemakaman di desanya.

Pantauan, kepergian Ismail membuat luka mendalam bagi keluraga yang ditinggalkan.

Korban meninggalkan satu anak yang masih belia dan seorang istri yang sedang mengandung anak keduanya.

"korban (Ismail) memiliki satu anak dan istrinya pun sedang hamil tua,"katanya

Informasinya, lahan perkebunan yang berada di hulu Desa Banua Rakyat, Kecamatan Nagajuang dibuka oleh warga Desa Banua Simanosor adalah keputusan oleh aparat pemerintahan Desa.

Sebab, pembukaan lahan tersebut dilakukan secara sukarela oleh warga dan diumumkan melalui Mesjid di desa itu dengan memakai alat pengeras suara.

Penebangan kayu yang dilakukan warga Desa Simanosor untuk membuka lahan kebun di hutan tersebut sudah berlangsung sejak tahun 2020 silam.

Namun kata sumber in, dia tidak tahu persis, apakah lahan hutan perkebunan yang dibuka warga Desa Simanosor itu adalah milik pribadi warga atau lokasi tersebut masih berada di kawasan hutan lindung.

Sumber ini juga menyebut, bahwa lahan perbukanan itu nantinya akan di kelolala warga di desa itu dan sebagiannya lagi akan di pergunakan untuk Kebutuhan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

"Luasnya saya tidak tahu, pokoknya luas lahannya itu berpuluh-puluh hektar. Dan kalau soal itunya (Hutan lindung atau tidak -red) saya tidak tahu. Soalnya tahun 2020 kemarena kan sudah dikerjakan oleh warga dan pemberitahuan agar warga bebas melakukan pembukaan lahan tersebut dan sebagian nanti akan dikelola Bumdes dan waktu itupun diumumkan juga dari Mesjid desa itu," kata sumber ini.

Terpisah, Kepolisian setempat mengatakan, kejadian yang menimpa warga tersebut hingga saat ini belum masuk laporannya.

"Belum sampai laporannya sama kita, oke terimakasih infonya kita cek," kata Kapolsek Naga Juang ketika dihubungi, Jum'at (5/3/2021).

Wartawan juga sudah berusaha mengkonfirmasi Kepala Desa Banua Simanosor terkait informasi peristiwa yang menimpa warganya itu. Namun, hasilnya juga belum direspon.

Sementara Camat Naga Juang Muksin mengaku, tidak tahu kepastian penyebab yang menimpa warganya itu. Hanya saja katanya, dia mendapatkan laporan dari Kepala Desa Banua Rakyat bahwa warga pergi ke hutan untuk membuka lahan perkebunanan.

"Saya tidak tahu pastinya (kronologis kejadian- red), kalau ada yang meninggal, itu pun karena saya dapat cerita dari kepala Desa Banua Rakyat semalam, yang katanya ada warga menumbang kayu untuk membuka lahan perkebunan dan di saat itu ada warga menyinso berdekat- dekatan," ujarnya.

Camat Nagajuang membatah, bahwa warga menumbang kayu di lahan perkebunan yang diduga masih kawasan hutan lindung untuk dipergunakan kebutuhan Bumdes Banua Simanosor. Dia mengakui, lahan yang dibuka untuk perkebunan tersebut adalah milik pribadi warga.

"Itu tidak (Untuk bumdes-red), milik pribadinnya, jadi ditanah mereka sendiri menumbang kayu itu, begitulah ceritanya,"kata Camat Muksin. (Hasmar Lubis/GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini