DELISERDANG | Hingga saat ini, sosialisasi tentang penerapan protokol kesehatan pada masyarakat terus disampaikan oleh Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan aparat terkait. Namun pada pelaksanaan di lapangan masih banyak tempat hiburan wisata, pasar tradisional, pasar kaget dan sekolah yang diam diam memasukkan siswa terus berlangsung.
Sejumlah elemen masyarakat tampak bingung melihat penegakan aturan yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Deliserdang, selain transparansi jumlah korban terpapar virus Covid-19 dan daerah yang rawan menjadi zona merah penyebaran Virus Covid-19 kini tidak tau lagi.
Warga saat ini sudah semakin tidak tau seperti apa penyebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Deliserdang dan mengapa kebijakan aturan Prokes ini seakan dipilih pilih.
" Masyarakat saat ini sudah tidak tau seperti apa penyebaran Virus Covid-19 di Deliserdang. Di mana zona merah dan sudah berapa banyak yang terpapar Covid-19, itu tidak tau lagi. Dulu awal awalnya sangatlah detail hingga masyarakat semakin waspada. Tapi sekarang ini sudah tidak tau lagi," ucap Ismail warga Kecamatan Beringin, Senin (08/03/2021).
Hal senada disampaikan oleh Taufik Hidayat, warga Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Aturan penegakan protokol kesehatan yang disosialisasikan dan sangsi yang dimaksud juga tidak tampak efektif.
"Hanya sebatasnya saja. Tapi begitu petugas bubar, ya kembali lagi ramai. Baik tempat hiburan, wisata, pasar, cafe, sama saja," ucapnya.
Dari penelusuran, memang banyak sekali tempat tempat keramaian berkumpulnya masyarakat yang tidak dapat diawasi sepenuhnya oleh aparat terkait dan Pemerintah Kabupaten Deliserdang .
Seperti beroperasinya kolam renang (Water Park), pasar tumpah seperti pekan sabtuan yang terletak di Jalan Arteri Bandara Kualanamu, pasar Lubukpakam ,ll, lapangan segitiga lubuk Pakam, cafe cafe di Jalan Desa Emplasemen Kualanamu Kecamatan Beringin dan banyak tempat lainnya
Semua ini dikhawatirkan menjadi tempat klaster baru penyebaran Virus Covid-19 di Kabupaten Deliserdang.(wan)
