"Dukung saya disini, saya akan memberikan yang terbaik. Jika ada informasi yang kurang baik mengenai anggota saya, inisialnya siapa, saya akan tindak tegas," ungkapnya dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan.
Kalapas yang baru menjabat selama 3 (tiga) bulan ini berharap kepada media agar dapat menjadi mitra yang baik dalam memantau kinerjanya. Dia juga tetap profesional jika kinerjanya kurang baik dan segera laporkan ke Kementrian Hukum dan Azasi Manusia RI.
"Begitupun dengan kinerja saya, tolong terus pantau. Dengan medialah kita menjadi besar dan terus terpantau. Kalau ada kinerja saya yang kurang baik jangan segan-segan laporkan saya ke Kementrian. Begitupun dengan anggota saya," tambahnya.
Selama menjabat 3 (tiga) tahun sebagai Kalapas Kelas II B Kota Tanjung Balai, membuat instansi tersebut menuju predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi).
Predikat yang diberikan Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia RI, Yasona Laoly kepada instansi tersbut memang layak. Karena di bawah pimpinan Jayanta membuat penataan tatalaksana, sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas Lapas yang sudah memenuhi standar.
Putra asal kelahiran Langkat ini berpesan kepada masyarakat khususnya Labuhanbatu agar tetap mawas diri jangan sampai lalai apalagi sampai dibina di Lapas.
"Lembaga Pemasyarakatan adalah tempat membina orang. Saya harap masyarakat semua menjaga diri, bekerja dengan baik, mencari nafkah dengan baik. Karena pada hari ini Narkoba adalah musuh Negara, hindari itu. Karena masuk penjara bukanlah solusi, karena saya juga sebagi Kalapas merasa berat juga, bagaimana mereka bisa bebas dan berguna bagi masyarakat. Jangan sampai ada pemikiran masyarakat, masuk dia jadi pemakai keluar jadi bandar. Terus tolong kepada masyarakat pantau kerja saya, kalau ada keluhan kami ada aplikasi https://www.lapor.go.id/instansi/lapas-klas-iia-rantau-prapat. Kami akan segera menindaklanjuti laporan masyarakat tersebut," pesannya. (Alfin/js)
