Produksi Pertanian Deliserdang Masih Stabil

Sebarkan:


DELISERDANG |
Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang memprediksi produksi Pertanian masyarakat pada empat bulan kedepan masih normal seperti tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Deliserdang, Abdul Latif saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (27/02/2021).

Abdul Latif menyebutkan kalau perkiraan musim penghujan di Deliserdang biasanya itu di bulan Agustus hingga November dan kalau di bulan Februari hingga junibitu biasanya jarang hujan. Sehingga areal persawahan yang tadah hujan beralih pada tanaman palawija seperti kedelai, kacang hijau, semangka, jagung, cabai dan lainnya.

Dari data sementara, produksi padi sawah di Kabupaten Deliserdang pada tahun 2019 menghasilkan 58,68 kwintal per hektare (ha), sementara tahun 2020 meningkat provitas menjadi 62,61 kwintal per hektar.

"Ada beberapa alasan produksi padi sawah meningkat pada tahun 2020. Pertama pemakaian benih bersertifikat, antisipasi serangan hama penyakit, pemakaian pupuk sesuai aplikasi dan tepat guna, selain itu pelaksanaan pola tanam sesuai dengan kampanye pola tertib tanam (p2t3) dengan pendampingan dari petugas penyuluh, sehingga berjalan sistem pertanian terpadu," sebut Latif.

Pada tahun 2019 lalu dengan jumlah  produksi sebanyak 56,68 kwintal/ha dan luas tanam 80.312 hektar dari 22 Kecamatan di Deliserdang mampu berproduksi sebanyak 491.105 ton. Untuk tahun 2020, dengan produksi 62,71 kwintal/ha dan luas tanam 70.829 ha berproduksi 434.620 ton.

"Produksi kita menjadi andalan pada tahun 2020. Sebab luas tanam berkurang pada tahun 2020. Hal itu diakibatkan karena berkurangnya luas baku lahan sawah dari 38.435 ha menjadi 33.992 ha, yaitu sebanyak 4.443 ha. Sehingga mengakibatkan berkurangnya luas pertanaman padi sawah di Kabupaten Deliserdang lebih kurang 10.218 ha, atau kehilangan sekitar 63.351 ton GKG," sebut Latif.

Disebutkannya pula, bahwa produksi padi sawah sama meningkatnya dengan jagung dan ubi kayu. Yaitu  jagung pada tahun 2019 mencapai 53,07 kwintal/ha  meningkat pada 2020 menjadi 61,67 kwintal/ha. 

Demikian dengan produksi ubi kayu pada  tahun 2019 sebesar 318 kwintal/ha ,mengalami peningkatan  pada 2020 menjadi 343 kwintal/hektar diharapkan pada tahun 2021 ini dapat lebih baik guna mendukung ketahanan pangan pada masa pandemi  saat ini.

Untuk produksi cabai merah dari lahan pertanian warga dengan luas lahan mencapai 250 hektar yang tersebar di 17 Kecamatan. Untuk lahan pertanian rata rata aman dari banjir dan pencegahan terjadinya banjir ,Dinas pertanian berkordinasi dengan Instansi terkait seperti Dinas PUPR untuk melakukan normalisasi sungai pada daerah rawan banjir.(wan)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini