PDAM Mual Natio Taput Klarifikasi Sumber Air Minum Tercemar di Sipahutar

Sebarkan:

 


TAPUT | PDAM Mual Natio Tapanuli Utara (Taput) klarifikasi sumber air minum tercemar di Kecamatan Sipahutar.


Terkait terbitnya pemberitaan adanya dugaan pencemaran sumber air akibat adanya penanaman Pohon Eucalyptus yang berada disejumlah bibir anak Sungai yang bermuara ke Aek Nalas Desa Sabungan Nihuta IV Kecamatan Sipahutar.


Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM ) Mual Natio selaku pendistribusi air bersih ke seribuan lebih pelanggan mengatakan sudah pernah menyurati PT TPL selaku pemegang konsesi HTI di sekitar lokasi sungai Aek Nalas.


" Kita sudah pernah turun meninjau lokasi bersama Pemkab dan Dewan Pengawas terkait adanya keluhan warga dugaan tercemarnya sumber air minum yang kita kelola untuk disalurkan ke pelanggan," kata Dirut PDAM Mual Natio Lamtagon Manalu didampingi Kabag Teknik Lumbas Silaban di kantornya, Senin (9/11/2020).


Lamtagon menjelaskan awalnya tahun 2016 keluhan masyarakat mencuat dan terdapat protes akibat adanya aktivitas penanaman pohon Eucalyptus di lokasi HTI milik TPL.


Dalam suratnya ke Pemkab, mereka memohon agar disepanjang anak sungai yang bermuara ke Sungai Aek Nalas tidak ditanami Pohon Eucalyptus dengan alasannya sumber air minum agar tidak tercemar.


" Saat itu Pemkab menyurati TPL, dan memang disana pernah dibuat Pamplet melarang eksploitasi dekat bibir sungai," ungkapnya.


Namun masalah yang sama kembali timbul, dan pada tanggal 22 Januari, Lamtagon menyebutkan melayangkan surat ke Dewan Pengawas untuk kembali memfasilitasi pertemuan dengan pihak TPL.


" Saat itu ada pertemuan dan disepakati pengambilan sample air Sungai untuk diuji di laboratorium masing-masing. Dan hasilnya dari Laboratorium milik TPL hasilnya kualitas air baik artinya tidak tercemar, sedangkan laboratorium milik Dinas Linkungan Hidup Taput kurang baik," tambahnya.


Diakui Lamtagon, Sungai Aek Nalas memang menjadi sumber air minum yang dikelola bagi seribuan pelanggan di Sipahutar.



" Sungai Aek Nalas bukan hanya PDAM yang memanfaatkannya namun warga pedesaan juga menggunakannya," sebutnya.


Lamtagon mengatakan pihaknya tetap berupaya untuk memberikan pelayanan prima dan kualitas air layak minum bagi pelanggan.


" Makanya tahun depan mudah-mudahan realiasasi karena sudah direncanakan pembangunan instalasi pengelolaan air minum di Sipahutar. Kita harapkan bisa terealisasi," pintanya.


Lamtagon menyarankan untuk mengatasi keluhan warga, Dia menyarakankan sebaiknya penanaman Pohon Eucalyptus diatur jarakanya sejauh 100 meter dari bibir Sungai.


Dan selanjutnya, dibuat Bedengan sehingga bilapun ada aktivitas terkait pengembangan pertumbuhan Pohon Eucalytus tidak secara langsung limbahnya ke Sungai namum meresap ketanah.


" Tapi memang kami dapat informasi nanti ada pertemuan dengan stake holder TPL menyikapi keluhan warga Sipahutar," pungkasnya.


Terpisah Humas PT TPL Tbk Juliandri Hutabarat saat dihubungi wartawan via selular mengatakan akan membahas secara internal.


" Nanti ya, kami akan bahas di internal perusahaan," katanya. (Alfredo/Edo)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini