Ditanya Soal Realisasi Masker, Kades Mengamuk di Rapat Perubahan APBDes

Sebarkan:



SIPAHUTAR |
Ada yang aneh terjadi pada rapat Perubahan APBDes Desa Sipahutar III pada 10 Oktober 2020 lalu. Tidak disangka-sangka, pertanyaan ringan wartawan yang juga sebagai warga setempat terkait realisasi masker, justru disambut amukan oleh oknum Kepala Desa, Radiman Silitonga.

Sekedar diketahui, agenda rapat desa itu tadinya untuk menindak lanjuti peraturan Bupati no 48 tentang perubahan Anggaran Belanja  Desa (P. APBDes).

Pertemuan berlangsung antara warga dengan kepala desa, perangkat desa didampingi oleh Pendamping Lokal Desa (PLD) Sukiman Panjaitan, Babinsa dari Koramil setempat, F. Hutasoit dan Babinkamtibmas dari Polsek setempat, Peko Simanjuntak. Kegiatan berlangsung di kantor Desa Sipahutar III.

Awalnya, melalui Pendamping Lokal Desa (PLD) menjelaskan kepada warga desa mengenai adanya Perubahan Anggaran Belanja Desa (P. APBDes) tersebut.

Ada hal yang menarik, di mana PLD menerangkan tentang masker. Katanya, satu orang diberikan 2 masker. "Bukan satu keluarga 2 masker, semua diberikan mulai umur 3 tahun ke atas," terangnya.

Hal itu, sebut oknum PLD tadi, sesuai dengan surat edaran Menteri Desa no 15 Tahun 2020 yang bertujuan untuk menggalakkan realisasi setengah milyar masker.

Lalu pada sesi tanya jawab, ada warga yang kebetulan seorang kontributor metro online bertanya mengenai masker tersebut, apakah terkait itu sudah terealisasi atau belum.

Kemudian, Kepala Desa bertanya kepada warga tersebut. "Dari mana kamu datang? Dari desa atau dari mana?" singgungnya.

"Dari desa," jawab warga tersebut.

"Jangan macam - macam," kata kepala desa ketus.

"Tidak ada macam - macam di sini," jawab warga yang juga kontributor metro online tersebut.

"Aku jadi merasa bingung atas pertanyaan Kepala Desa,"  kata warga yang juga awak media ini.

Sejak dilontarkan kata-kata itu, perdebatan terjadi semakin hebat di hadapan peserta rapat. 

Kades ;  sekarang gini, kau anggap aku kepala desamu?

Warga ; kuanggap.

Kades ; kau anggapnya aku sebgai kepala desamu

Warga ; sebagai kepala desa ku anggap.

Kades ; ada yang bilang, mau kau penjarakan aku.

Warga ; siapa yang bilang ?

Kades ; ada. Banyak saksi .   

Warga ; ada kubikin disitu kupenjarakan?

Kades ; mau kau penjarakan aku 5 tahun.

Warga ; dari segi mana, siapa saksinya?

Kades ; dari segi mana?, KU INTIP KAU

Warga ; kalau orang pak, banyak omongannya, sekarang aku orangnya.

Kades ; aku orangnya...Sok jago - jago kau!,  biarpun wartawan kau, seperti hantunya wartawan mu, jangan coba - coba sama aku.

Istri kades; sudah direkam, mau dipenjarakan kita

Kades menghardik yang merekam, " hei..kerjaanmu!!

Istri kades; dari masyarakat tapi merekam.

Warga; apa salahnya ibu, kalau merekam

Kades; gak ada rekam - rekaman disini.

Warga; kalau bagus apa salahnya?

Kades; bayar pajakmu pun gak mau kau seperti tuntutanmu, bikin tuntutanmu eee kewajibanmu ke desa baru menuntut.

Ini semua terjadi hanya karena pertanyaan soal "masker" dan Kades menanggapinya dengan emosi, tidak terarah dan terkesan arogan.

Ketika diupayakan lagi untuk melakukan dialog dengannya pada Jumat (16/10/2020) via seluler, lagi-lagi Radiman Silitonga menunjukkan sikap tak senang. Dengan nada tak bersahabat, oknum kades ini justru menyalahkan dengan menuduh awak media ini sebagai biang perusuh di kampung mereka.(red)

Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini