Calon Tunggal di Siantar, Hendra Simanjuntak: Kotak Kosong Tak Punya Visi Misi, Mari Dukung Paslon yang Jelas

Sebarkan:
Hendra Simanjuntak S.Pd, M.Pd, Dosen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
PEMATANGSIANTAR | Pilkada adalah Pesta Demokrasi, dimana aturan pelaksanaannya sudah jelas dan diatur dalam PKPU. Proses menjadi calon dapat dilakukan melalui jalur independen atau jalur partai politik.

Proses ini diatur sedemikian rupa untuk memberikan kebebasan sebesar-besarnya kepada siapapun untuk dapat maju menjadi Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) hingga jadi Paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Hendra Simanjuntak S.Pd, M.Pd selaku Dosen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar mengatakan, Kota Pematangsiantar salah satu kota yang melaksanakan tahapan Pilkada, yang mempunyai bapaslon dari jalur independen dan jalur partai. Artinya, tahapan demokrasi berjalan sesuai dengan aturan yang ada.

"Dan kita ketahui bersama bahwa KPU lah yang menjadi juri dalam proses tersebut, yang memfinalisasi bapaslon mana yang memenuhi syarat," katanya, Minggu (20/9/2020).

Faktanya, Ojak Naibaho dan Efendy Siregar yang memilih dari jalur Independen dinyatakan KPU tidak memenuhi syarat. Dengan kondisi ini, masyarakat menunggu calon yang akan diusung oleh parpol. Tahapan pendaftaran terus bergulir dan nama-nama bermunculan dengan berbagai pendekatan yang dilakukan terhadap parpol sesuai dengan aturan/tahapan seleksi yang telah ditetapkan oleh parpol.

"Menurut pandangan saya, masing-masing parpol telah menjalankan tahapannya dan sampai di akhir tahapan seleksi menuju ke satu nama Asner dan Susanti dengan slogan PASTI. Apakah PASTI merupakan gambaran kapitalisme (bagi sebagian orang menyatakan keegoisan/kerakusan) atau sebagai pertanda ketidakmampuan bagi calon lain untuk maju menjadi bakal calon?" katany.

Melihat kenyataan sekarang, kata Hendra, ini merupakan fenomena yang menarik, agak menggelitik mengingat satu hal bahwa seorang pemenang mempunyai alasan yang kuat atas kemenangannya dan yang kalah juga punya alasan kuat membela dirinya dengan alasan yang sebenarnya. Namun ia memprediksi bahwa pasangan tunggal dipengaruhi kemampuan kandidat lain.

"Einstein juga menjelaskan hal ini sesuai dengan konsep relativitasnya, matahari menyatakan bahwa bumi yang mengelilinginya dan sebaliknya bumi menyatakan bahwa matahari lah yang mengelilinginya," ucapnya.

Seyogianya, lanjut Hendra, petahana Hefriansyah adalah sosok yang mempunyai kekuatan politik terbesar dari kandidat manapun. Namun unik, Siantar selalu punya cerita. Petahana tidak dilirik oleh parpol bahkan sudah sampai 2 kali dimakzulkan.

"Atas hal ini, masyarakat Pematangsiantar dihadapkan pada pilihan, bahwa Asner-Susanti menjadi calon tunggal yang diusung oleh parpol. Dengan kondisi ini, pada pemilihan 9 Desember akan ada 2 pilihan yaitu Kotak Kosong dan Asner-Susanti," jelasnya.

Politik pada hakekatnya adalah kesejahteraan masyarakat. Konsep kesejahteraan dari calon tentu dengan gamblang bisa dilihat dari visi misi yang dibangun dan visi-misi menjadi acuan fundamental dalam pembangunan Kota Pematangsiantar kedepannya.

Antara Kotak Kosong dan PASTI, adakah yang memiliki visi misi? Ini yang harus jadi perhatikan bersama, bahwa Asner-Susanti mempunyai visi misi yang jelas, sedangkan kotak kosong tidak ada alias kosong.

"Menurut pendapat saya, selagi waktu masih ada dan hari masih siang, mari kita berikan perubahan untuk Kota Siantar. Mari bersama-sama melihat dan menguji ketajaman visi misi PASTI untuk Siantar dan memberikan yang terbaik untuk Kota Siantar," katanya.

Korupsi, tambah Hendra, mungkin menjadi momok, namun korupsi merupakan sifat yang tidak hanya dimiliki oleh penguasa. Siapapun bisa korupsi dan jika korupsi disangkutpautkan untuk kekuasaan nantinya, tentu kita percaya bahwa ada Lembaga Negara yang menangani hal tersebut.

Konsep apapun yang ada, Hendra mengajak masyarakat menggunakan akal sehat, diantara pilihan yang ada masih ada satu yang PASTI punya visi misi untuk Kota Pematangsiantar.

"Berbagai kepentingan pasti ada, dukung mendukung adalah tindakan logis dan seandainya PASTI adalah petahana yang memborong semua partai, gerakan kotak kosong mungkin jadi solusi atas ketidakjelasan kota kita selama ini, karena kita sudah melihat kemandulan pemerintahnya. PASTI adalah pasangan baru, bukan petahana. Mari kita berikan kesempatan dan kita uji visi misinya untuk Siantar bangkit dan maju," tutupnya. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini