Syarat Terbang, Pengamat: Rapid Test Tidak Perlu, Cukup Protokol Kesehatan

Sebarkan:
Foto: Detik.com
JAKARTA | Pengamat dunia aviasi, Alvin Lie menyebut rapid test tidak perlu untuk jadi syarat terbang. Agar penumpang aman, cukup protokol kesehatan ditegakkan di pesawat.

Menurut Alvin Lie, pengamat dunia penerbangan menyatakan sudah saatnya pemerintah meninjau kembali tentang syarat sertifikat rapid test-swab test sebagai syarat untuk terbang. Karena di negara lain, syarat tersebut tidak diperlukan.

"Sudah saatnya segera meninjau kembali apakah masih diperlukan syarat sertifikat rapid test-swab test untuk terbang. Di negara-negara lain itu tidak diberlakukan syarat demikian untuk penerbangan dalam negeri. Syarat tersebut hanya untuk penerbangan internasional. Alangkah baiknya kita juga melakukan," tutur Alvin, dalam acara Webinar Kementerian Perhubungan 'Transportasi untuk Merajut Keberagaman'.

Menurut Alvin, sampai saat ini belum ditemukan adanya penularan virus Corona di dalam pesawat. Nah, untuk menjaga penumpang agar tetap aman, Alvin menilai protokol kesehatan harus benar-benar ditegakkan oleh pihak maskapai.

"Cukup dengan protokol kesehatan yaitu cek suhu, wajib pakai masker, kemudian penumpang itu diberikan hand sanitizer, selama di dalam pesawat dijaga jaraknya dan meminimalkan kontak fisik, saya rasa itu sudah cukup untuk mencegah penularan," imbuhnya.

Di kesempatan terpisah, Ketua ndonesia National Air Carriers Association atau INACA Denon Prawiraatmadja menilai kebijakan protokol kesehatan merupakan wajib hukumnya untuk dipatuhi dan dilaksanakan oleh para operator penerbangan dan juga pihak bandara.

"Karena kami di dalam ekosistem menyampaikan juga kepada operator bandara maupun operator penerbangan, 'Apa yang jadi panduan atau arahan dari dirjen adalah ketentuan yang harus dipenuhi. Mulai dari Physical distancing, kemudian menggunakan masker, itu merupakan salah satu cara pencegahan," sambung Denon.

Menurut Alvin, di dalam kabin pesawat sendiri sudah ada HEPA Filter sehingga udara di pesawat dijamin sudah tersaring dari bakteri atau virus sehingga lebih aman dibanding naik moda transportasi lain.

"Apalagi di dalam kabin pesawat ada HEPA filter (High Eficiency Particulate Air), yang mana udara di kabin pesawat itu terus menerus dibersihkan, sehingga membunuh bakteri-bakteri maupun virus. Jadi sebenarnya kualitas udara kabin pesawat lebih aman daripada kalau kita naik bis atau naik kereta api," pungkas Alvin.

Bagaimana menurut travelers, soal rapid test untuk naik pesawat, masih diperlukan? (Dc)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini