Waduh..! Maskapai Lion Air Tidak Terapkan Physical Distancing

Sebarkan:
DELISERDANG | Sejumlah penumpang pesawat terbang Maskapai Lion Air dengan nomor penerbangan JT 382 dengan rute penerbangan Cengkareng-Kualanamu mendarat pukul 13.40 WIB, Selasa (28/7/2020)  mengeluhkan tidak diterapkannya pysical distancing (menjaga jarak) terhadap penumpang.

Pasalnya, tiga kursi dalam pesawat semua terisi rapat antara penumpang. Jumlah penumpang satu pesawat juga tampak cukup padat.

Hal ini cukup mencemaskan karena penumpang takut kalau akan tertular Virus Covid-19 apabila ada salah seorang penumpang terpapar, karena jarak duduk terlalu dekat dengan penumpang yang lain.

Hal ini diungkapkan oleh salah seorang penumpang pesawat tersebut Jhonson SH pada Metro-online.co saat tiba di Bandara Kualanamu, Deliserdang, Sumut.

Jhonson SH mengatakan bahwa jarak antara penumpang itu tidak ada, sama seperti tidak pada masa pandemi Covid-19. Meski dipakaikan alat pelindung diri seperti helm plastik penutup wajah, namun jarak dengan penumpang lain itu mestinya diterapkan.

"Prosedur protokol kesehatan itu juga termasuk dengan penerapan Physical Distancing, selain masker dan APD lain. Ini penumpang tidak ada jarak, tiga kursi sederetan itu terisi semua penumpangnya. Ini kan ngeri juga," ucap pengacara asal Kota Medan ini.

Jhonson berharap, hal seperti ini tidak terulang karena sangat takut terpapar Virus Covid-19.

"Jadi harusnya diterapkan saja protokol kesehatan sesuai standarnya supaya aman," ungkapnya.

Terkait hal ini, Corporite Comunication Strategic and Legal Of Lion Air Group Danang Mandala Priantoro saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya menerapkan semua standar operasional penerbangan yaitu hal-hal yang mendukung pelaksanaan pencegahan penyebaran Covid-19.

Salah satunya dengan mengoptimalkan pengaturan jarak aman antar tamu atau penumpang (physical distancing) dalam kabin pesawat pada penerbangan.

Lion Air Group menyampaikan bahwa dalam penerbangan tertentu, kemungkinan jumlah tingkat keterisian penumpang (seat load factor) sesuai kapasitas pesawat udara yang dioperasikan, sehingga penerapan physical distancing pada kabin belum maksimal.

Hal tersebut berdasarkan pertimbangan situasi diantaranya Lion Air Group berupaya mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para tamu atau penumpang, pembelian tiket secara tiba-tiba yang disebabkan suatu tingkat kepentingan dari tamu atau penumpang (urgent), pembukuan pada periode pemesanan sebelumnya (terutama dari tamu atau penumpang yang telah membeli tiket jauh hari).

Kemudian, perubahan periode perjalanan (reschedule) dari beberapa tamu atau penumpang, dikarenakan kebutuhan mendesak, perjalanan grup dari keluarga atau rombongan tertentu (group booking) yang menginginkan dalam satu penerbangan dengan duduk berdekatan (satu baris) dan pengalihan penerbangan (transfer flight) dari penerbangan lain yang disebabkan pembatalan atau operasional lainnya.

"Tujuan pelaksanaan penerbangan Lion Air Group dapat berjalan yang memenuhi aspek keamanan, keselamatan perjalanan udara (safety first) dan tetap melakukan protokol kesehatan," kata Danang. (Wan/Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini