Pembakar Bendera PDIP Dianggap Kelompok Gagal Mikir, Aswan Jaya Pertanyakan Asal Bendera PKI

Sebarkan:
Aswan Jaya
MEDAN | Tindakan pembakaran bendera PDI Perjuangan (PDIP) dan terlihat juga ada seperti bendera PKI oleh sekelompok orang, adalah perbuatan yang tak bisa ditolerir.

Secara terang-terangan aksi itu menunjukkan kedangkalan dalam berpikir dan bertindak, mereka ini kumpulan orang-orang bodoh.

"Saat ingin membakar bendera, mereka teriak-teriaknya PKI tapi yang dibakar bendera PDI Perjuangan, jelas sekali mereka itu berakal pendek yang gagal mikir, PKI dan PDI Perjuangan itu dua hal yang jauh berbeda," ujar Wakil Ketua DPD PDIP Sumut Aswan Jaya melalui siaran persnya, Kamis (25/5/2020).

Selain itu, Aswan mempertanyakan dari mana mereka mendapatkan bendera PKI, aparat penegak hukum wajib menyelidiki dan menindak tegas siapapun yang mencetak, menyebarkan dan membawa bendera dan simbol organisasi terlarang.

"Dalam aksi pembakaran bendera PDI Perjuangan, mereka juga membawa bendera PKI, saya heran dari mana mereka mendapatkan bendera PKI itu, apakah mereka juga punya jaringan atau mengetahui posko orang-orang PKI, atau kalau mereka mencetaknya sendiri berarti mereka sedang berbuat melanggar hukum dengan mencetak, membawa dan mengkampanyekan partai terlarang di Indonesia dan aparat hukum wajib bertindak," ungkap Aswan.

Selanjutnya, Aswan Jaya juga menyatakan keheranannya bahwa ada sekelompok kecil orang yang terlibat dalam aksi-aksi bodoh itu berteriak sebagai pembela Pancasila, tetapi simbol-simbol yang mereka gunakan seperti bendera, ikat kepala dan atribut lainnya, merupakan atribut kelompok yang anti Pancasila.

Bahkan jauh sebelumnya pernah menyatakan bahwa Pancasila adalah thoghut, dan berhala yang menyesatkan dan mereka nyatakan ingin menggantikannya dengan azas yang lain.

"Aneh saja, kemarin teriaknya Pancasila thoghut, lalu ingin dirikan negara lain, sekarang tiba-tiba menjadi penjuang Pancasila, malah nuduh-nuduh Partai berazaskan Pancasila adalah anti Pancasila, sungguh ini merupakan praktek kemunafikan yang luar biasa," katanya.

Sejak awal dirinya yakin bahwa aksi-aksi membela Pancasila hanya komoditas politik murahan yang yang dilakukan oleh organisasi yang baru-baru ini dilarang dan dibubarkan di Indonesia karena bertentangan dengan Pancasila dan berafiliasi dengan organisasi yang juga telah dilarang di hampir seluruh negara dunia karena selalu membuat kehancuran,

"Sesungguhnya mereka yang mirip dengan PKI karena sama-sama Anti Pancasila," tegas Aswan mengakhiri. (Sdy)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini