![]() |
| Pelaku Rahmadsyah saat digiring polisi. |
Pelaku diduga tertarik dengan dunia hitam, karena pernah ditemukan benda-benda aneh tersebut.
Hal itu menurut penuturan kakak kedua bocah yang meninggal dunia bernama Zainal Abidin (65).
"Kalau kita lihat sepintas lalu, anak ini berdukun atau nuntut ilmu. Setangkai atau sekumpulan bunga, sepotong kain kafan, tanah kuburan, dan taring pernah ditemukan di rumah," ujar Zainal kepada wartawan, Selasa (23/6/2020).
Sasaran ilmu hitamnya, diduga Zainal, adalah istri dan anak Zainal Abidin. Dengan demikian, Zainal langsung membakar benda-benda tersebut.
"Jadi bisa saya ketahui bahwa dia pegang itu karena ingin membunuh anak dan istri saya, makanya saya langsung bakar itu," ucapnya.
Motif ingin membunuh melalui ilmu hitam, tidak punya hubungan dengan harta. Menurut Zainal, dirinya tidak memiliki harta yang pantas diperebutkan.
"Kalau kita pikirkan harta, engak ada harta saya, enggak ada apa-apa. Mungkin dia itu ingin menuntut ilmu hitam," ungkapnya.
Diketahui, Rahmadsyah (30) bersama istrinya Fahtulazanah tinggal di dekat lokasi pembuangan di dalam parit dan sudut lorong gedung Sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Kota Medan.
![]() |
| Rahmadsyah. |
Sebelumnya Rahmadsyah menghabisi nyawa kedua anak tirinya bernama Iksan Fatilah (10) dan Rafa Anggara (5) di kawasan sekolah Global Prima, Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Kota Medan, Minggu (21/6/2020).
"Dari keterangan tersangka, ia membunuh karena sakit hati. Jadi awalnya pelaku bersama kedua anaknya nonton tv bersama pada Jumat malam, lalu kedua anaknya meminta es krim. Tapi karena tidak punya uang tidak diberikan. Baru anaknya bilang ayah pelit, baru mereka meminta ibunya untuk mencari ayahnya yang baru," ujar Kombes Riko saat pra-rekonstruksi di Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan, Senin (22/6/2020).
Kedua korban tersebut tinggal di 2 lokasi berbeda, yakni di tempat neneknya di Jalan Brigjend Katamso Gang Satria, Medan.
"Kedua anak ini tinggal sama neneknya. Lalu pas hari Jumat dia ke rumah neneknya. Kemudian Jumat sore kembali ke rumahnya. Lalu di malam hari itu kejadiannya," ungkap Riko.
Jasad kedua bocah yang dibunuh oleh ayah tirinya ini telah dimakamkan di Pekuburan Jawa, Jalan Brigjend Katamso, Gang Perwira, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun, Senin (22/6/2020).
![]() |
| Kedua korban saat dievakuasi. |
Terlihat warga ikut serta dan ambil bagian dalam acara pemakaman tersebut. Isak tangis pun telah terdengar saat berada di rumah duka. Ibu kedua bocah tersebut tertunduk saat berada di rumah duka.
Sebelumnya diberitakan, warga yang bermukim di Jalan Brigjen Katamso, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan, tepatnya di kawasan sekolah Global Prima, mendadak heboh, Minggu (21/6/2020).
Pasalnya warga menemukan 2 mayat bocah diataranya Ikhsan Fatahilah (10) dan Rafa Anggara (5) didalam parit. Kedua bocah tersebut merupakan warga Jalan Brigjen Katamso, Gang Satria, Kecamatan Medan Kota.
Ikhsan ditemukan dalam posisi terlentang dan bagian wajahnya memar yang diduga akibat benturan benda keras, sedangkan adiknya yakni Rafa ditemukan dengan posisi terlentang dan ditutup dengan triplek serta karton. (Sdy/Ril)



