Ilustrasi
Dugaan penganiayaan itu didapati Yati setelah ia dituduh melakukan penggelapan dana di tempat ia bekerja yang diduga dilakukan MI dan WA yang merupakan anak dari pengusaha multi bisnis.
Korban dituduh menggelapkan uang ketika ia bekerja sebagai kasir di SPBU di sekitaran Jalan Cemara Medan.
Informasi diperoleh, saat itu Yati diantarkan suaminya Maya Dipa Senin (4/5) sekira pukul 11.00 Wib untuk mengantarkan surat pengunduran diri setelah 5 bulan bekerja di SPBU tersebut. Atas surat resign tersebut Yati Uce di audit dan dituduh menggelapkan uang Rp 800 juta.
Namun selama berada di dalam kantor tersebut Maya Dipa pun mendapatkan kabar dari Yati jika ia disana mendapatkan intimidasi dan juga tekanan.
Tak kunjung kembali hingga pukul 00.00 Wib Dipa dan mertuanya terus mencoba menghubungi Yati Uce, namun handphone tersebut sudah tidak aktif.
Sampai keesokan harinya pada pukul 06.00 Wib keluarga mendapat kabar dari Yati jika ia telah dijebloskan ke penjara Polrestabes Medan.
Atas kasus tersebut Maya Dipa membuat laporan pengaduan ke Polrestabes Medan, dengan nomor STTLP/1145/YAN.2.5/K/V/2020/SPKT Restabes Medan pada 7 Mei 2020.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Ronny Nicolas Sidabutar yang dikonfirmasi Sabtu (8/5) mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kita masih melakukan penyelidikan,” ujarnya singkat. (red)
