Hal ini diungkapkannya usai kegiatan musyawarah pemilihan Ketua LPA Deliserdang yang dilaksanakan di Aula PKBM Cendana, Desa Perkebunan Ramunia, Kecamatan Pantai Labu, Deliserdang, Rabu (11/3/2020) sore.
Junaidi Malik kembali terpilih sebagai Ketua LPA Deliserdang secara Aklamasi dan memimpin LPA Deliserdang tahun 2019-2020.
Dari data yang dikumpulkan LPA Deliserdang, program pendampingan yang dilakukan meliputi kekerasan seksual dari tahun 2015-2019 sebanyak 42 kasus, kekerasan fisik 37 kasus, penelantaran anak 29 kasus, hak asuh 17 kasus, trafficking 4 kasus dan perundungan sebanyak 33 kasus.
"Data ini adalah yang didampingi oleh LPA Kabupaten Deliserdang, namun pasti masih banyak kasus anak yang juga ditangani oleh lembaga lainnya," ucap Junaidi Malik.
Terkait usulan dibuatnya Perda Perlindungan Anak yang sudah diajukan ke DPRD Deliserdang pada awal tahun 2019 lalu, hingga kini belum ada tindaklanjut.
Menurut Junaidi, melalui Perda, seluruh pihak tentunya akan semakin efektif dalam mewujudkan tindakan nyata Kabupaten Deliserdang sebagai Kabupaten Layak Anak yang sudah masuk di kategori Madya.
"LPA terus mendesak DPRD Deliserdang dan Bupati Deliserdang untuk mewujudkan Perda Penyelenggaraan Perlindungan Anak. Itu adalah sebuah kebutuhan anak-anak di Deliserdang," terangnya.
Ketika Perda itu terwujud, tentunya operasional dalam kegiatan yang berorientasitasi pada perlindungan dan hak-hak anak akan terselenggara lebih maximal.
Kedepan, LPA Deliserdang akan fokus memantau Pemkab Deliserdang agar memenuhi hak-hak anak Deliserdang.
"Kami akan lebih menjalin koordinasi dengan membentuk kelompok kerja (Pokja) pada setiap kecamatan. Untuk tahun ini, target kita dapat terbentuk Pokja perlindungan anak di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Deliserdang," pungkasnya.
Diketahui, pada kepemimpinan Junaidi Malik sebagai Ketua LPA Deliserdang dibawah Binaan Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Aris Merdeka Sirait, terus menjalin koordinasi dengan Pemkab Deliserdang dan kecamatan. (Wan)
