Elemen Masyarakat Tuding Bupati Tapsel Pengecut, Diduga Ada Non PNS Jadi KPA APBD

Sebarkan:
TAPSEL - Hanya di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapanuli Selatan (Tapsel) diduga APBD dikelola oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dari non PNS (Pegawai Negeri Sipil).

Hal tersebut mencuat dari orasi puluhan massa yang tergabung dari Mahasiswa, LSM dan Wartawan yang melakukan aksi unjuk rasa, Rabu (15/1/2020).

Hal ini berkaitan dengan terkait buntut dari pemukulan preman, terhadap oknum wartawan, akibat dari pemberitaan yang diduga orang suruhan Kabag Pertamanan Tapsel.

Massa ini mengawali orasinya didepan Kantor Inspektorat Pemkab Tapsel, mendesak Inspektorat untuk mengusut tuntas dugaan KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme) terkait pembangunan taman di perkantoran Bupati Tapsel.

"Kami menduga pembangunan taman yang menelan anggaran kurang lebih 9 Milyar Rupiah tersebut sarat dengan tindak pidana KKN. Dugaan itu diperkuat dari adanya penganiayaan," ujar massa.

Salah satu pengunjukrasa Sultony Siregar mengatakan, premanisme terhadap oknum wartawan yang menyoroti pembangunan taman tersebut, orang awam saja bisa melihat adanya dugaan KKN pembangunan taman tersebut, karena logikanya atas nama Budi Hutasuhut itu merupakan abang kandung dari Konsultan pembangunan taman yang juga diduga merangkap sebagai kontraktor pengerjaan taman tersebut.

"Kalau memang bersih kenapa main pukul begitu?," ujar Sultony Siregar dalam orasinya.

Puas menyuarakan aspirasinya, massa kemudian bergerak menuju pendopo kantor Bupati Tapsel dan membentangkan spanduk serta duduk melingkar sambil makan siang bersama di pelataran kantor Bupati yang sepanjang sejarah perkantoran Bupati Tapsel baru pertama kali dilakukan demonstrasi.

Selesai makan siang bersama, massa ini kemudian melanjutkan orasinya mendesak Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu untuk mengevaluasi Kabag Pertamanan karena dianggap telah mencederai hati masyarakat.

"Sangat memalukan di Pemkab Tapsel ini anggaran APBD KPA-nya non PNS. Hei, Kabag Pertamanan Tapsel, Kinerja anda tidak pantas karena KPA (kuasa pengguna anggaran) itu anda, bukan orang suruhan mu si Budi Hutasuhut itu, kok bisa dia ngaku-ngaku Kuasa Pengguna Anggaran," ujar Alfan Lubis dalam orasinya.

Massa ini juga meneriaki Bupati Tapsel Syahrul M Pasaribu sebagai pengecut, sebab sudah berulangkali melakukan aksi selama jabatannya, namun tidak pernah mau hadir menanggapi aspirasi yang pengunjuk rasa selama ini.

"Bupati Tapsel Syahrul M.Pasaribu kita nilai tidak peduli kepada masyarakatnya. Bukan tanpa alasan kita mengatakannya, karena sudah berapa kali kita menyampaikan aspirasi masyarakat namun Bupati Syahrul tidak pernah menerima aspirasi kita," ujar agus Halawa ketika menyampaikan orasinya.

Pantauan wartawan, massa yang dengan pengawalan ketat dari pihak Polres Tapanuli selatan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Sipirok dan Kasat Sabhara ini membubarkan diri dengan tertib.

Massa berjanji akan kembali minggu depan dengan membawa massa yang lebih besar sampai tuntutannya terealisasi.(Syahrul/GNP)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini