Bahas Islam Transitif dan Tantangan Era Industri 4.0, STIT PL Gunungtua Gelar Stadium General

Sebarkan:
Penggagas Maz­hab Islam Tran­sitif Dr H Anshari Yamama, MA menyampaikan materi dihadapan para peserta General Stadium tersebut diiikuti ratusan mahasiswa STIT PL Gunungtua dan para dosen setempat, Sabtu (28/12) sore. 
PALUTA | Pertumbuhan teknologi digital yang disambut dengan gagasan revolusi industri 4.0 menjadi perhatian besar bagi Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Padang Lawas (STIT- PL) Gunungtua, Kabupaten Padang Lawas Utara.

Tema ini pun menjadi perkara penting yang dibahas Program Studi (Prodi) Tarbiyah di STIT PL dalam agenda Stadium General (SG) yang digelar di auditorium STIT PL Gunung Tua, Sabtu (28/12) dengan mengambil tema "Islam Transitif dan Tantangan Pendidikan Islam Era Revolusi Industri 4.0."

General Stadium tersebut diiikuti ratusan mahasiswa dan para dosen setempat menghadirkan dua Narasumber di antaranya, Dr H Anshari Yamama, MA (Sekretaris Koper­tais Wilayah IX Sumut-Aceh) dan Dr H M Darwis Dasopang dengan moderator Hendrawan MPd, Ketua Prodi pada STIT PL Gunungtua.

Acara diawali dengan sambutan dibuka Ketua STIT PL Gunung Tua Makmun Arrasid Siregar disambut antusiasme para peserta dan civitas akademika yang hadir.

Dr H Anshari Yamama, MA sebagai pemateri pertama mengawali materinya dengan pemberian buku Islam Transitif Filsafat Milenial dikarang langsung oleh Dr Ansari Yamamah kepada para dosen di lingkungan STIT PL. Ansari memaparkan bahwa Islam transitif adalah bukan sebagai Islam doktrin, tetapi sebagai pemikiran.

Penggagas Maz­hab Islam Tran­sitif ini menyampaikan umat Islam terutama di era global ini justru sangat ban­yak yang ter­perangkap dalam me­mahami ajarannya lebih ke da­lam, sehingga keutamaan Islam yang sesungguhnya sangat luas itu jadi stag­nan serta sempit karena hanya un­­tuk diri sen­diri.

Saat ini umat lebih sibuk di dalam, membuatnya tidak sempat ber­pikir ke luar. Hal ini berawal dari pema­haman ter­hadap etimologi kata Islam itu sendiri ditambah semakin kuatnya reka­yasa ke­budayaan global.

“Karena itulah Islam Tran­sitif menjadi acuan dasar umat agar lebih berpikir ke luar dan tidak lagi hanya berpikir ke dalam,” ung­kapnya seraya menjelaskan beberapa ayat Alquran yang menggunakan kata Sallama yang menje­las­kan pentingnya tindakan umat untuk menggapai kete­na­ngan.

Sementara itu, Dr H M Darwis Dasopang juga menyampaikan materi tentang tantangan Pendidikan Islam Era Revolusi Industri 4.0.

Darwis menyebutkan perkembangan era industri 4.0 menjadi tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan saat ini, termasuk Pendidikan Islam. Mahasiswa dan seluruh terlibat didalamnya mau tidak mau mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks.(red)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini