Kekayanaan ini, kata Akhyar, harus kita jaga dan lestarikan. Pasalnya kekayaaan ini tentunya membuat Kota Medan dijuluki sebagai miniaturnya Indonesia. Seluruh suku bangsa yang ada di Indonesia, juga dimiliki Kota Medan.
"Maka dari itu kita jangan pernah malu dengan budaya, suku dan etnis yang dimiliki," ujar Akhyar saat membuka Pekan Pesona Wisata Medan di Pelataran Parkir Plaza Medan Fair, Kamis (12/12/2019).
Acara yang berlangsung selama 12-15 Desember 2019 ini merupakan event yang digelar Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Pariwisata Kota Medan bersama PT Telkomsel.
Dikatakan Politisi PDIP ini, selain memiliki berbagai budaya dan etnis, Kota Medan juga mempunyai berbagai tempat wisata yang wajib dan harus dikunjungi.
Namun, lanjut Akhyar, untuk mampu menarik wisatawan yang lebih banyak, tentunya perlu upaya yang terintegrasi, yakni dengan cara melakukan promosi.
"Jika pariwisata Medan terus kita promosikan maka country branding kita akan naik. Karena saat ini banyak masyarakat kita yang rajin berwisata di spot-spot wisata baru kemudian mengunggahnya ke media sosial," ungkapnya.
Hal ini, kata Akhyar, kemudian berdampak sangat signifikan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.
Ia mengatakan pemanfaatan promosi melalui media sosial saat ini pun tanpa disadari dapat berpotensi mendongkrak popularitas pariwisata yang ada di Kota Medan. Dengan demikian, maka kini promosi pariwisata bisa dilakukan kapanpun dan dimanapun.
"Ayo kita manfaatkan teknologi canggih seperti saat ini dalam mempromosikan wisata Kota Medan, sehingga kunjungan wisatawan semakin meningkat," ajak Akhyar.
Sementara itu, Kadis Pariwisata Kota Medan Agus Suriyono dalam laporannya menjelaskan event Pekan Pesona Wisata Medan ini bertujuan untuk mengangkat seni budaya Kota Medan.
Menurutnya, seni budaya Kota Medan terkenal dengan multikultural dan beragam sekaligus juga memperkenalkan kuliner Kota Medan sebagai potensi kekayaan kota Medan.
"Dalam event ini akan menampilkan beragam seni budaya yang ada di Kota Medan seperti Melayu, Mandailing, Toba, Dairi, Pakpa, Nias, Karo, Jawa, Minang, Aceh, India, Arab dan Cina,” kata Agus.
Selain itu, kata Agus, juga akan menampilkan demo memasak masakan daerah sebagai potensi wisata yang akan terus dikembangkan.
"Event ini mendapat dukungan penuh dari Telkomsel yang telah berkomitmen penuh mendukung terwujudnya Medan Smart City khususnya di bidang kebudayaan," pungkasnya. (Ril)
