Menurut Astronout, pegawai honorer saat ini sudah terlalu banyak (mubazir) karena tidak sesuai keahlian yang dimiliki dengan yang dibutuhkan.
"Hal ini menyangkut besaran anggaran belanja langsung dan tidak langsung dalam APBD Kota Pematangsiantar. Selain itu juga sangat perlu diteliti ulang terkait penyertaan modal terhadap Persahaan Daerah (PD). Seperti PD PAUS, PDAM. Karena belanja anggaran tidak menghasilkan pendapatan," ujar Astronout saat ditemui di Kantor DPRD, Rabu (13/11/2019).
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengatakan bahwa kerap terjadi belanja modal tidak fokus terhadap RKPD (Rencana Kerja Perangkat Daerah) yang mereka tetapkan. OPD yang kita panggil untuk RPD (Rapat Dengar Pendapat) masih banyak yang tidak mampu melaporkan kegiatan mereka tahun 2019 bahkan di belakannya.
"Jadi proges kerjanya sampai dimana tidak jelas. Hanya Dinas Lingkungan Hidup yang melaporkannya," katanya.
Seharusnya, lanjut Astronout, ada mungkin kegiatan yang berkesinambungan, tidak satu tahun anggaran. Itu perlu diteliti sudah sampai dimana pencapaiannya secara fisik progresnya dan juga penyerapan anggarannya.
"Perlu ditinjau (periksa) ulang, sudah terbiayai sampai seberapa besar. Jadi kalau saya lihat target pencapaianya tidak jelas. Mayoritas OPD seperti itu," sebut Astronout Nainggolan. (John)
