Dinas Pariwisata Pakpak Bharat Dinilai Memboros Anggaran

Sebarkan:
PAKPAK BHARAT - Pengelolaan anggaran yang dilakukan oleh beberapa instansi di lingkungan Pemkab Pakpak Bharat melalui Dinas Pariwisata di salah satu kegiatan pembangunan Tracking Trak, dinilai menjadi salah satu ajang pemborosan anggaran di Pakpak Bharat.

Hal ini dilihat dari penganggaran yang dialokasikan untuk tujuan wisata tersebut dinilai jauh dari sasaran. Anggaran yang digelontorkan berbiaya Milyaran tersebut patut untuk dipertanyakan.

Pasalnya, tujuan pembangunan tempat wisata tersebut dengan menghabiskan begitu besar anggaran seharusnya dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan pariwisata dan untuk pendapatan daerah Kabupaten Pakpak Bharat.

Dilihat dari lokasi pembangunan dan tujuan tempat wisata tersebut, diduga masih jauh dari sasaran mengembakan tempat wisata di Kabupaten Pakpak Bharat.

Dari informasi yang didapatkan, anggaran yang digelontorkan untuk pembangunan tempat wisata tersebut sekitar 2 milyar dimana dibagi dalam beberapa sistem kegiatan. Seperti kegiatan pembangunan jalan setapak/jalur sepeda berkisar Rp1,03 milyar, pembangunan jalan Internal Rp900 juta dan pembangunan toilet Rp120 juta.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata melalui Kepala Bidang Pariwisata Rudi Sinamo saat dikonfirmasi, Kamis (28/11/2019) saat menjelaskan terlihat plin plan, bahwa tujuan utama pembangunan daerah wisata tersebut adalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

"Tujuan pertama pembangunan tempat wisata tersebut pada dasarnya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Daerah wisata sampai saat ini yang diserahkan pelepasan lahannya masih dua, Wisata Air terjun Simbilulu dan tempat wisata yang dibangun saat ini. Untuk kedepannya kita berharap kontribusi masyarakat untuk ikut mendukung meningkatkan daerah wisata itu nantinya," sebutnya.

"Kita memang belum punya target ke pendapatan Asli Daerah (PAD) dan berapa orang yang akan datang untuk berwisata, tapi kita harap kedepannya daerah wisata kita ini akan banyak dikunjungi wisatawan dari daerah lain," tambahnya.

Disinggung terkait dugaan pemborosan anggaran, Rudi mengatakan tidak mungkin pihaknya menolak anggaran tersebut.

"Ini kan Dana Alokasi Khusus (DAK), kalau kita tolak nanti kan sayang dan nantinya kita juga yang disalahkan," tutupnya. (JB)
Sebarkan:
Komentar

Berita Terkini